Gamping, itulah sebuah kata yang sudah lama dikenal di wilayah kota Rembang, tepatnya di desa Pamotan. Sebuah desa yang sudah begitu lama dikenal dengan penghasil Gamping berkualitas sejak jaman Penjajahan belanda hingga saat ini. Dihampir setiap bukit terdapat tempat-tempat pembakaran gamping.
Sudah berton-ton batu gamping yang dikirimkan ke berbagai wilayah diluar kota Rembang. Gamping ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. Tidak hanya dijadikan bahan cat bagi penduduk, sebagai bahan yang dihasilkan oleh alam, maka gamping dapat digunakan juga dalam berbagai macam industri kimia maupun lainnya. Gamping dapat dijadikan bahan baku dalam berbagai macam olahan barang hasil industri, terutama industri semen yang digunakan sebagai bahan utama dalam melakukan suatu proyek pembangunan.
Nah , dengan kurang terkontrolnya pengambilan batu kapur atau gamping ini hingga ratusan tahun lamanya, sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan akan asap-asap yang menghitam dari pembakaran tersebut. Tidak hanya pencemaran saja , bahkan pengerusakan lingkungan , banyak terdapat gua-gua gamping dihampir setiap sudut bukit di desa pamotan. Masih banyak kerusakan-kerusakan lain yang menyebabkan hutan menjadi gundul, terjadinya banjir dan longsor. Betapa menyedihkan jika kita berkunjung ke desa Pamotan, untuk melihat kondisi bukit yang sudah tidak menghijau lagi. Akankah semua ini terjadi ???
Kami berharap bagi para sesepuh khususnya desa Pamotan, untuk tidak hanya mengambil keuntungan dirinya semata, alangkah baiknya memikirkan kembali akan penghijauan yang sudah sekian lama tidak terbayangkan dalam benak kita semua selama ini. Untuk kedepannya bisa menghirup udara segar yang sudah sekian tahun lamanya menghilang, agar bisa kembali sedikit demi sedikit demi anak cucu kita kelak kemudian hari. Kami hanya bisa berharap kondisi saat ini bisa berubah.