Rahasia Pijat Telapak Kaki
Dalam dunia kesehatan, pijat merupakan upaya untuk mencegah dan
mengobati berbagai penyakit. Pijat biasa dilakukan dengan menggunakan
tangan ataupun dengan bantuan alat. Hal ini dilakukan agar mengenai
titik-titik simpul saraf agar peredaran darah kembali lancar dan
meningkatkan daya kekebalan tubuh sehingga mampu menghilangkan berbagai
penyakit.
Refleksi Telapak Kaki
Pernahkah Anda berjalan dengan kaki telanjang di atas hamparan batu kecil berbentuk bulat lonjong? Ingatkah bagaimana rasanya?
Jika melakukan itu, setiap orang mungkin akan merasakan hal yang
sama, yaitu rasa segar ketika bebatuan menekan-nekan telapak kaki.
Perasaan rileks dan segar pun langsung menyeruak ke sekujur tubuh.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Seperti dikatakan pakar pengobatan tradisional Prof Hembing
Wijayakusuma, tekanan batu pada telapak kaki memberikan rangsangan
bioelektrik pada organ tubuh yang berhubungan dengan titik syaraf
telapak kaki.
”Rangsangan bioelektrik memperlancar aliran darah sehingga tubuh menjadi segar.”
Walau berkhasiat, namun bertelanjang kaki di atas hamparan bebatuan
berkarakter tumpul tak selalu mudah dilakukan. Ini karena hamparan
bebatuan seperti itu kadangkala sulit ditemui. Jika pun ada hamparan
bebatuan, seringkali terselip satu dua buah batu berbentuk runcing yang
dapat melukai kaki.
Terapi pijat refleksi kaki dapat memberikan efek relaksasi yang
serupa dengan ketika berjalan di atas bebatuan. Pemijatan pada telapak
kaki akan memberikan rangsangan yang mampu memperlancar aliran darah dan
cairan tubuh. Hasilnya, sirkulasi penyaluran nutrisi dan oksigen ke
sel-sel tubuh menjadi lancar tanpa ada hambatan sedikit pun.
Lebih lanjut, sirkulasi aliran darah yang lancar itu akan memberikan
efek relaksasi dan kesegaran pada seluruh anggota tubuh. ”Tubuh
mengalami kondisi keseimbangan,” jelas guru besar yang telah menulis
sekitar 70 buku ini.
Inti terapi pijat refleksi kaki, menurut Hembing, terletak pada
pengaktifan refleks pada kaki yang berhubungan dengan bagian-bagian
tubuh lainnya. Untuk diketahui, telapak kaki manusia memiliki
titik-titik syaraf yang berhubungan dengan organ-organ tubuh lainnya.
”Nah, cara kerja terapi pijat refleksi kaki adalah memberikan rangsangan
relaksasi pada bagian tubuh yang berhubungan dengan titik syaraf kaki
yang dipijat.”
Karena itu, pemahaman tentang simpul-simpul syaraf pada telapak kaki sangatlah penting. Letak titik-titik syaraf pada kaki harus diketahui dengan baik dan benar. Misalnya, posisi syaraf kaki yang menghubungkan dahi kanan terletak pada ujung jari kaki kiri. Sementara titik syaraf kaki yang menghubungkan organ kandung kemih berada pada kedua telapak kaki bagian sisi dalam.
Karena itu, pemahaman tentang simpul-simpul syaraf pada telapak kaki sangatlah penting. Letak titik-titik syaraf pada kaki harus diketahui dengan baik dan benar. Misalnya, posisi syaraf kaki yang menghubungkan dahi kanan terletak pada ujung jari kaki kiri. Sementara titik syaraf kaki yang menghubungkan organ kandung kemih berada pada kedua telapak kaki bagian sisi dalam.
Masih menurut Hembing, setiap organ tubuh memiliki keterhubungan
dengan titik-titik syaraf yang terdapat pada telapak kaki. Organ
jantung, paru-paru, lambung, dan hati memiliki titik-titik syaraf
tersendiri pada telapak kaki. Begitu pula dengan bagian-bagian tubuh
lainnya. Terdapat 36 titik syaraf telapak kaki yang masing-masing
menghubungkan anggota-anggota tubuh tertentu.
Selain pemahaman terhadap simpul-simpul syaraf pada telapak kaki,
keberhasilan terapi pijat refleksi kaki juga ditentukan oleh teknik
pemijatan. Ada berbagai macam cara memijat titik-titik syaraf telapak
kaki. Penekanan bisa dilakukan dengan membengkokkan jari tengah dan
telunjuk, sementara jari lainnya mengepal keras. Pada teknik ini, titik
penekanan terdapat pada jari tengah dan sendi tengah jari telunjuk.
Pengetahuan tentang titik syaraf telapak kaki dan teknik pemijatan
yang benar ternyata belum cukup dijadikan jaminan keberhasilan dalam
melakukan terapi ini. Ada beberapa hal lain yang juga perlu
diperhatikan. ”Kondisi ruang terapi harus diperhatikan,” ujar pria yang
duduk dalam senat guru besar Universitas Bung Karno (UBK) ini.
Terapi ini sebaiknya dilakukan di ruang yang bersih, nyaman, tenang,
dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Kondisi tersebut dapat membantu
pasien menjadi lebih tenang dan nyaman. Selain itu, waktu pemberian
terapi juga harus diperhatikan yaitu sekitar 30 menit, dengan frekuensi
3-6 hari sekali untuk mencegah penyakit, dan 2-3 hari sekali untuk
mengatasi gangguan penyakit. Kondisi telapak kaki pasien pun tidak dalam
keadaan luka.
Harus pula diingat, terapi pijat refleksi kaki mesti dilakukan secara menyeluruh. Artinya, pemijatan tidak hanya pada satu titik syaraf telapak kaki tertentu saja. Proses penanganan kasus telinga berdenging misalnya, tidak hanya menekan titik syaraf kaki yang berhubungan dengan telinga. Pemijatan titik syaraf telapak kaki yang berhubungan dengan organ kepala, ginjal, dan kelenjar getah bening juga mesti dilakukan. ”Semua organ itu berkaitan dengan organ telinga,” kata Hembing.
Harus pula diingat, terapi pijat refleksi kaki mesti dilakukan secara menyeluruh. Artinya, pemijatan tidak hanya pada satu titik syaraf telapak kaki tertentu saja. Proses penanganan kasus telinga berdenging misalnya, tidak hanya menekan titik syaraf kaki yang berhubungan dengan telinga. Pemijatan titik syaraf telapak kaki yang berhubungan dengan organ kepala, ginjal, dan kelenjar getah bening juga mesti dilakukan. ”Semua organ itu berkaitan dengan organ telinga,” kata Hembing.
“Apakah terapi ini memiliki efek samping? Ditegaskan Hembing, terapi
ini tidak memiliki efek samping selama dilakukan secara baik dan sesuai
petunjuk”
Memang benar walau tidak langsung mengobati penyebab langsung suatu
penyakit, terapi pijat refleksi dapat membantu mengatasi berbagai
masalah kesehatan, seperti sakit kepala, depresi, sindrom pra-haid,
asma, gangguan pencernaan, penyakit kulit, dan arthritis.Titik-titik
tertentu di daerah telapak kaki yang berjumlah 70 itu menurut teori
refleksologi berhubungan erat dengan seluruh organ tubuh, seperti usus,
lambung, hati, ginjal, limpa, pankreas, dan jantung.Pijatan di kaki
kanan berhubungan dengan tubuh bagian kanan, sedangkan kaki kiri
berhubungan dengan tubuh bagian kiri.
Ujung-ujung jari kaki, misalnya berkaitan dengan kepala dan leher.
Telapak kaki bagian atas dengan dada dan paru-paru. Telapak kaki bagian
tengah dengan kepala, leher dan organ-organ dalam. Dan tumit dengan
saraf dan panggul. Jadi, jika ada gangguan di organ-organ tertentu,
pijatan ( massage) di titik-titik yang berhubungan dengan organ-organ
tersebut akan menimbulkan rasa sakit.
Pijat refleksi bisa dilakukan dengan menekan titik-titik refleksi di
daerah kaki dengan menggunakan tangan ataupun alat bantu. Caranya dengan
menekan buku jari telunjuk yang ditekuk di titik-titik tersebut. Alat
bantu yang digunakan semacam tongkat kecil untuk menekan. Untuk
mempermudah biasanya bagian kaki yang akan dipijat dilumuri dulu dengan
lotion atau minyak. Mula-mula kaki akan dipijat biasanya seperti gerakan
pijat ( massage) lain. Sesuadah kaki dipijat, barulah terapis
refleksologi mulai menekan titik-titik refleks yang berhubungan dengan
masalah kesehatan yang dirasakan. Mula-mula kaki kiri dulu yang dipijat,
baru kemudian kaki yang kanan, dengan arah ke atas menuju jantung,
mengikuti aliran darah. Semua itu membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 60
menit lamanya, dengan frekuensi seminggu sekali di awal-awal terapi.
Sesudah beberapa minggu barulah frekuensinya bisa dikurangi. Terapi
ini sendiri bisa dilakukan untuk semua orang. Biasanya, sesudah
pertemuan pertama atau kedua, tubuh akan terasa rileks atau merasa lelah
atau mual. Yang perlu diingat, pilihlah terapis yang berpengalaman,
sebisa mungkin seorang dokter. Karena, dokter tentu lebih mengetahui
daerah-daerah yang dilalui pembuluh darah yang perlu dihindari. Selain
itu, agar efektif, terapi ini juga perlu dibarengi dengan gaya hidup
yang sehat serta olahraga untuk mempertahankan kondisi tubuh.
Terapi pijat refleksi dapat membantu mengatasi berbagai masalah
kesehatan, seperti sakit kepala, depresi, sindrom pra-haid, asma,
gangguan pencernaan, penyakit kulit, dan arthritis.Titik-titik tertentu
di daerah telapak kaki yang berjumlah 70 itu menurut teori refleksologi
berhubungan erat dengan seluruh organ tubuh, seperti usus, lambung,
hati, ginjal, limpa, pankreas, dan jantung.Pijatan di kaki kanan
berhubungan dengan tubuh bagian kanan, sedangkan kaki kiri berhubungan
dengan tubuh bagian kiri.
Ujung-ujung jari kaki, misalnya berkaitan dengan kepala dan leher.
Telapak kaki bagian atas dengan dada dan paru-paru. Telapak kaki bagian
tengah dengan kepala, leher dan organ-organ dalam. Dan tumit dengan
saraf dan panggul. Jadi, jika ada gangguan di organ-organ tertentu,
pijatan di titik-titik yang berhubungan dengan organ-organ tersebut akan
menimbulkan rasa sakit.
Pijat refleksi bisa dilakukan dengan menekan titik-titik refleksi di
daerah kaki dengan menggunakan tangan ataupun alat bantu. Caranya dengan
menekan buku jari telunjuk yang ditekuk di titik-titik tersebut. Alat
bantu yang digunakan semacam tongkat kecil untuk menekan. Untuk
mempermudah biasanya bagian kaki yang akan dipijat dilumuri dulu dengan
lotion atau minyak. Mula-mula kaki akan dipijat biasanya seperti gerakan
pijat lain. Sesuadah kaki dipijat, barulah terapis refleksologi mulai
menekan titik-titik refleks yang berhubungan dengan masalah kesehatan
yang dirasakan. Mula-mula kaki kiri dulu yang dipijat, baru kemudian
kaki yang kanan, dengan arah ke atas menuju jantung, mengikuti aliran
darah. Semua itu membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 60 menit lamanya,
dengan frekuensi seminggu sekali di awal-awal terapi.
Sesudah beberapa minggu barulah frekuensinya bisa dikurangi. Terapi
ini sendiri bisa dilakukan untuk semua orang. Biasanya, sesudah
pertemuan pertama atau kedua, tubuh akan terasa rileks atau merasa lelah
atau mual. Yang perlu diingat, pilihlah terapis yang berpengalaman,
sebisa mungkin seorang dokter. Karena, dokter tentu lebih mengetahui
daerah-daerah yang dilalui pembuluh darah yang perlu dihindari. Selain
itu, agar efektif, terapi ini juga perlu dibarengi dengan gaya hidup
yang sehat serta olahraga untuk mempertahankan kondisi tubuh
No comments:
Post a Comment