Tuesday, 14 January 2014

Cara Mudah Hasilkan Uang Lewat Facebook

http://www.tekanini.com/sdidi2011Cara Mudah Hasilkan Uang Lewat Facebook - Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit menulis atau menjelaskan tentang cara mendapatkan uang di internet lewat facebook untuk pemula, mungkin bagi kebanyakan orang atau pengguna internet menginginkan suatu pendapatan melalui internet saya pikir banyak yang berfikiran seperti itu namun terkadang bagi kebanyakan pemula merasa bingung mau memulainya dari mana dan saya pun demikian seperti itu saya waktu itu merasa bingung dan bertanya-tanya apa benar kita berinternet dapat menghasilkan pendapatan atau yahh setidak nya menambah-nambah uang saku dan ternyata rasa penasaran itu membuat saya mencari-cari informasi apakah benar dengan berinternet bisa membuat kita mendapatkan uang dan setelah saya cari ternyata banyak sekali pengetahuan bagaimana berpenghasilan melalui internet,berpenghasilan sangat kecil ,kecil,lumayan besar dan sangat besar bahkan kita bisa sukses dengan kita berinternet saja, namun dengan beberapa catatan kita tau terlebih dahulu bagaimana kita bisa memulai
dan bisa melakukan nya dan ini semua perlu pengetahuan yang tidak mudah kita cari, yang terkadang kita harus membeli suatu informasi yang di mana menjelaskan suatu jalan atau tips dan trik kita bisa sukses melalui internet, saya sendiri sebelum mengetahui dunia internet yang bisa menghasilkan uang saya mencoba untuk membeli suatu produk yang di situ menjelaskan tentang beberapa cara berpenghasilan melalu internet dan ternyata harga dari ilmu tersebut tidak kalah manfaat nya dengan biaya kita bersekolah selama beberapa tahun namun jika ilmu tidak di barengi dengan usaha saya rasa akan sia-sia saja.
nah mungkin anda hobi atau ahli nya membuat sebuah informasi yang bisa bermanfaat untuk orang banyak, kenapa anda tidak jual saja informasi anda yang bermanfaat itu, mungkin dengan cara anda menyusun suatu Ebook yang isi nya suatu keahlian anda dan tips anda untuk orang yang membutuhkan dan anda bisa pasang tarif di situ ,contoh nya anda hoby sepak bola dan anda berbakat di bidang itu coba saja buat tips dan trik melalui Ebook beserta link download nya dan anda bisa promosi lewat blog/web atau bahkan anda bisa berpromosi di facebook namun saya rasa cara ini sangat sulit untuk di lakukan karena membutuhkan keahlian dan pengetahuan namun tenang saja ada cara yang lebih mudah anda bisa berpenghasilan hanya melalui facebook tanpa mempunyai blog/web sekalipun dan seperti tema yang telah di tuliskan di atas CARA MUDAH MENGHASILKAN UANG LEWAT FACEBOOK cara nya adalah melalui program BLAK-BLAKKAN program ini sangat mudah untuk di jalan kan dan kita bisa berpromosi di facebook sangat cocok sekali yang suka atau sering facebook kan dan akan besar kesempatan nya anda bisa berhasil  untuk info lebih lanjutnya silahkan anda masuk di BLAK-BLAKAN jika sudah silahkan anda pelajari terlebih dahulu dan langsung anda bisa untuk memulai, tunggu apa lagi silahkan anda daftar di sana.
Mungkin ini cara yang lebih mudah dan cukup menguntungkan bagi anda yang ingin memulai belajar bagaimana mencari uang lewat internet khusus nya lewat facebook
Mungkin hanya itu saja yang saya bisa sampaikan pada anda semua semoga bermanfaat dan terimakasih atas perhatian anda.

SALAM SUKSES

Daftar Isi Blog Melayang

Daftar Isi Blog Melayang - Widget daftar isi yang melayang ini berguna untuk memudahkan para pengunjung untuk menelusuri seluruh artikel di dalam blog kita dengan cara yang menyenangkan. Jadi mereka tidak harus bersusah payah membolak-balik ke halaman postingan lama kita, berkali-kali menunggu untuk proses loading,jika yang memakai modem lelet tentunya niat mereka semula untuk sekedar melihat judul-judulnya saja jadinya batal. 
 Cara Membuat Daftar Isi Blog Melayang Otomatis


Maka dari itu kita menyajikan menu khusus untuk memudahkan bagi mereka yang berkeinginan melihat-lihat judulnya saja, terlebih jika kebetulan dalam daftar isi tadi ada yang menarik bagi mereka untuk dibaca atau sedang mereka cari-cari, lumayan kan menambah traffic postingan blog.

Nah berikut langkah-langkahnya:
  • Masuk ke dashboard blogger
  • Pilih tata letak => tambahkan gadget => HTML/javascript
  • Kemudian masukkan kode berikut:
<style type="text/css">
#gc{
    position:  fixed; 
    left:      300px; 
    z-index:   +1000; 
    padding:   5px 15px;}
* html #gc{
    position:  relative;}
.gctab{
    height:    0px; 
    width:     500px; 
    float:     center; 
    cursor:    pointer; 
    background:url(blog-bg.pnf);} 
.gccontent{
    float:           center; 
    background:      #fff; 
    border-right:    2px solid red; 
    border-bottom:   2px solid red; 
    border-top:      2px solid red; 
    border-left:     2px solid red; 
    -moz-box-shadow: 0 10px 10px #AFE137; 
    -moz-border-radius-topleft:    1px; 
    -moz-border-radius-topright:   1px; 
    -moz-border-radius-bottomleft: 1px; 
    -moz-border-radius-bottomright:1px; 
    padding:  10px;} 
</style>
<script type="text/javascript"> function showHidegc(){
    var gc  = document.getElementById("gc"); 
    var w   = gc.offsetWidth; gc.opened ? movegc(0, 1500-w) : movegc(1500-w, 0);gc.opened = !gc.opened;} function movegc(x0, xf){
    var gc  = document.getElementById("gc");
    var dx  = Math.abs(x0-xf) > 25 ? 35 : 1;
    var dir = xf>x0 ? 1 : -1; 
    var x = x0 + dx * dir; gc.style.top = x.toString() + "px";
    if(x0!=xf){setTimeout("movegc("+x+", "+xf+")", 10);} }
</script> 
<div style="top: 981px;" id="gc">
<div class="gctab" onclick="showHidegc()">
</div>
<div class="gccontent"> <span style="color: rgc(102, 0, 0);">
<!-- Mulai Daftar Isi -->
<div style="border: 0px solid #000000; height: 400px; overflow: auto; padding: 5px; width: auto;">
<script src=" http://hendric-simarmata.googlecode.com/files/daftar_isi_otomatis_muncul.js "></script>
<script src="http://athallahrajungan.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=999&amp;alt=json-in-script&amp;callback=loadtoc"></script>
</div>
</span></div>
<!-- Selesai Daftar Isi-->
<center><a href="javascript:void(0);" onclick="showHidegc()"><input class="close" type="button" value="Close
" /></a>
</center></div>
<script type="text/javascript"> var gc = document.getElementById("gc"); gc.style.top = (-400-gc.offsetWidth).toString() + "px"; </script>
<a style="position:fixed;bottom:0px;left:0px;" class="west" href="javascript:void(0);" onclick="showHidegc()" title="Daftar Isi Blogku"><img src="http://lh3.googleusercontent.com/-pjqiWiH3b_k/UOllC0V-9QI/AAAAAAAAAmo/2Azt3WS36Tk/s800/icon-buku.png" />
</a>
catatan:
  • untuk kode berwarna biru merupakan tata letak, lebar border, dan warna border, silahkan diedit sendiri sesuai dengan kebutuhan
  • untuk kode berwarna hijau silahkan diganti dengan URL blog kamu
  • untuk kode berwarna orange merupakan kalimat yang muncul saat tombol daftar isinya disorot dengan kursor, silahkan diedit sendiri sesuai keinginan
  • untuk kode berwarna kuning adalah alamat URL gambarnya, jika kamu punya gambar lain yang lebih menarik silahkan diganti
Oke, silahkan langsung di coba, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih

Saturday, 11 January 2014

KISAH PERLAWANAN ANTARA SEORANG LELAKI DAN IBLIS

KISAH PERLAWANAN ANTARA SEORANG LELAKI DAN IBLIS
Suami isteri itu hidup tenteram mula-mula. Meskipun melarat, mereka taat kepada perintah Tuhan. Segala yang dilarang Allah s.w.t. dihindari, dan ibadah mereka tekun sekali. Si Suami adalah seorang yang alim yang taqwa dan tawakkal. Tetapi sudah beberapa lama isterinya mengeluh terhadap kemiskinan yang tiada habis-habisnya itu. Ia memaksa suaminya agar mencari jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika segala-galanya serba cukup. Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota, mahu mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan is melihat sebatang pohon besar yang tengah dikerumuni orang. Ia mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan sakti itu. Banyak juga kaum wanita dan pedagang-pedagang yang meminta-minta agar suami mereka setia atau dagangnya laris.

"Ini syirik," fikir lelaki yang alim tadi. "Ini harus dibanteras habis. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain Allah s.w.t.." Maka pulanglah dia terburu. Isterinya hairan, mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih hairan lagi waktu dilihatnya si suami mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Lantas lelaki alim tadi bergegas keluar. Isterinya bertanya tetapi ia tidak menjawab. Segera dinaiki keldainya dan dipacu cepat-cepat ke pohon itu. Sebelum sampai di tempat pohon itu berdiri, tiba-tiba melompat sesusuk tubuh tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis laknatullah yang menyerupai sebagai manusia.

"Hai, mahu ke mana kamu?" tanya si iblis laknatullah. Orang alim tersebut menjawab, "Saya mahu menuju ke pohon yang disembah-sembah orang bagaikan menyembah Allah s.w.t.. Saya sudah berjanji kepada Allah s.w.t. akan menebang roboh pohon syirik itu." "Kamu tidak ada apa-apa hubungan dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. Sudah pulang sahaja." "Tidak boleh, kemungkaran mesti dibanteras," jawab si alim bersikap tegas.
"Berhenti, jangan teruskan!" bentak iblis laknatullah marah. "Akan saya teruskan!" 
Kerana masing-masing tegas pada pendirian, akhirnya terjadilah perkelahian antara orang alim tadi dengan iblis laknatullah. Kalau melihat perbezaan badannya, seharusnya orang alim itu dengan mudah boleh dibinasakan. Namun ternyata iblis laknatullah menyerah kalah, meminta-minta ampun. Kemudian dengan berdiri menahan kesakita dia berkata, "Tuan, maafkanlah kekasaran saya. Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang pulanglah. Saya berjanji, setiap pagi, apabila Tuan selesai menunaikan sembahyang Subuh, di bawah tikar sembahyang Tuan saya sediakan wang emas empat dinar. Pulang saja berburu, jangan teruskan niat Tuan itu dulu,"

Mendengar janji iblis laknatullah dengan wang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad si alim tadi. Ia teringatkan isterinya yang hidup tidak berkecukupan. Ia teringat akan saban hari rungutan isterinya. Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan sahaja dia sudah boleh menjadi orang kaya. Mengingatkan desakan-desakan isterinya itu maka pulanglah dia. Patah niatnya semula hendak membanteras kemungkaran. 
Demikianlah, semejak pagi itu isterinya tidak pernah marah lagi. Hari pertama, ketika si alim selesai sembahyang, dibukanya tikar sembahyangnya. Betul di situ tergolek empat benda berkilat, empat dinar wang emas. Dia meloncat riang, isterinya gembira. Begitu juga hari yang kedua. Empat dinar emas. Ketika pada hari yang ketiga, matahari mulai terbit dan dia membuka tikar sembahyang, masih didapatinya wang itu. Tapi pada hari keempat dia mulai kecewa. Di bawah tikar sembahyangnya tidak ada apa-apa lagi keculai tikar pandan yang rapuh. Isterinya mulai marah kerana wang yang kelmarin sudah dihabiskan sama sekali.

Si alim dengan lesu menjawab, "Jangan khuatir, esok barangkali kita bakal dapat lapan dinar sekaligus." Keesokkan harinya, harap-harap cemas suami-isteri itu bangun pagi-pagi. Selesai sembahyang dibuka tikar sejadahnya kosong. "Kurang ajar. Penipu," teriak si isteri. "Ambil kapak, tebanglah pohon itu." "Ya, memang dia telah menipuku. Akan aku habiskan pohon itu semuanya hingga ke ranting dan daun-daunnya," sahut si alim itu. Maka segera ia mengeluarkan keldainya. Sambil membawa kapak yang tajam dia memacu keldainya menuju ke arah pohon yang syirik itu. Di tengah jalan iblis laknatullah yang berbadan tinggi besar tersebut sudah menghalang. Katanya menyorot tajam, "Mahu ke mana kamu?" herdiknya menggegar.

"Mahu menebang pohon," jawab si alim dengan gagah berani. "Berhenti, jangan lanjutkan." larang si iblis laknatullah "Bagaimanapun juga tidak boleh, sebelum pohon itu tumbang." jawab lelaki itu.
Maka terjadilah kembali perkelahian yang hebat. Tetapi kali ini bukan iblis laknatullah yang kalah, tapi si alim yang terkulai. Dalam kesakitan, si alim tadi bertanya penuh hairan, "Dengan kekuatan apa engkau dapat mengalahkan saya, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali?" Iblis laknatullah itu dengan angkuh menjawab, "Tentu sahaja engkau dahulu boleh menang, kerana waktu itu engkau keluar rumah untuk Allah, demi Allah. Andaikata kukumpulkan seluruh belantaraku menyerangmu sekalipun, aku takkan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu keluar dari rumah hanya kerana tidak ada wang di bawah tikar sejadahmu. Maka biarpun kau keluarkan seluruh kebolehanmu, tidak mungkin kamu mampun menjatuhkan aku. Pulang saja. Kalau tidak, kupatahkan nanti batang lehermu."

Mendengar penjelasan iblis laknatullah ini si alim tadi termangu-mangu. Ia merasa bersalah, dan niatnya memang sudah tidak ikhlas kerana Allah s.w.t. lagi. Dengan terhuyung-hayang ia pulang ke rumahnya. Dibatalkan niat semula untuk menebang pohon itu. Ia sedar bahawa perjuangannya yang sekarang adalah tanpa keikhlasan kerana Allah s.w.t., dan ia sedar perjuangan yang semacam itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain dari kesiaan yang berlanjutan. Sebab tujuannya adalah kerana harta benda, mengatasi keutamaan Allah s.w.t. dan agama. Bukankah bererti ia menyalahgunakan agama untuk kepentingan hawa nafsu semata-mata ?

"Barangsiapa di antaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya (kekuasaan), bila tidak mungkin hendaklah berusaha memperbaikinya dengan lidahnya (nasihat), bila tidak mungkin pula, hendaklah mengingkari dengan hatinya (tinggalkan). Itulah selemah-lemah iman."
Hadith Riwayat Muslim

RAHASIA KHUSYUK DALAM SEMBAHYANG

RAHASIA KHUSYUK DALAM SEMBAHYANG
Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk solatnya. Namun dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.
Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya : "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?" Hatim berkata : "Apabila masuk waktu solat aku berwudhu' zahir dan batin."

Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan batin itu?" Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana biasa, iaitu membasuh semua anggota wudhu' dengan air. Sementara wudhu' batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :-

1. Bertaubat

2. Menyesali dosa yang dilakukan

3. Tidak tergila-gilakan dunia

4. Tidak mencari / mengharap pujian orang (riya')

5. Tinggalkan sifat berbangga

6. Tinggalkan sifat khianat dan menipu

7. Meninggalkan sifat dengki 


Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah s.w.t. ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahawa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim' dan aku menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.

Setiap bacaan dan doa dalam solat kufaham maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu', aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun." Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

LIMA BELAS BUKTI KEIMANAN

LIMA BELAS BUKTI KEIMANAN
Al-Hakim meriwayatkan Alqamah bin Haris r.a berkata, aku datang kepada Rasulullah s.a.w dengan tujuh orang dari kaumku. Kemudian setelah kami beri salam dan beliau tertarik sehingga beliau bertanya, "Siapakah kamu ini?" Jawab kami, "Kami adalah orang beriman." Kemudian baginda bertanya, "Setiap perkataan ada buktinya, apakah bukti keimanan kamu ?" Jawab kami, "Buktinya ada lima belas perkara. Lima perkara yang engkau perintahkan kepada kami, lima perkara yang diperintahkan oleh utusanmu kepada kami dan lima perkara yang kami terbiasakan sejak zaman jahiliyyah ?"

Tanya Rasulullah s.a.w, "Apakah lima perkara yang aku perintahkan kepada kamu itu ?" Jawab mereka, "Kamu telah perintahkan kami untuk beriman kepadaAllah s.w.t., percaya kepada Malaikat-NyaKitab-kitab-NyaRasul-rasul-Nya, percaya kepada takdir Allah s.w.t. yang baik mahupun yang buruk." Selanjutnya tanya Rasulullah s.a.w "Apakah lima perkara yang diperintahkan oleh para utusanku itu ?" Jawab mereka, "Kami diperintahkan oleh para utusanmu untuk bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan Allah, hendaknya kami mendirikan solat wajib, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat dan berhaji bila mampu."

Tanya Rasulullah s.a.w selanjutnya, "Apakah lima perkara yang kamu masih terbiasakan sejak zaman jahiliyyah ?" Jawab mereka, "Bersyukur di waktu senang, bersabar di waktu kesusahan, berani di waktu perang, redha pada waktu kena ujian dan tidak merasa gembira dengan sesuatu musibah yang menimpa pada musuh." Mendengar ucapan mereka yang amat menarik ini, maka Rasulullah s.a.w berkata, "Sungguh kamu ini termasuk di dalam kaum yang amat pandai sekali dalam agama mahupun dalam tatacara berbicara, hampir sahaja kamu ini serupa dengan para Nabi dengan segala macam yang kamu katakan tadi."

Kemudian Rasulullah s.a.w selanjutnya, "Mahukah kamu aku tunjukkan kepada lima perkara amalan yang akan menyempurnakan dari yang kamu punyai ? 
Janganlah kamu mengumpulkan sesuatu yang tidak akan kamu makan. 
Janganlah kamu mendirikan rumah yang tidak akan kamu tempati. 
Janganlah kamu berlumba-lumba dalam sesuatu yang bakal kamu tinggalkan, 
Berusahalah untuk mencari bekal ke dalam akhirat."

KUBUR BERKATA-KATA

KUBUR BERKATA-KATA
Dikisahkan bahawa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, antara :-

1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a)
2. Hasan (anak Fatima r.a)
3. Husin (anak Faimah r.a)
4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a

Sewaktu jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu ? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah s.a.w."
Maka berkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berdarjat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku layan dia dengan seburuk-buruknya)."

Abu Laits as-Samarqandi berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari siksa kubur hendaklah melazimkan empat perkara semuanya :-

1. Hendaklah ia menjaga solatnya
2. Hendaklah dia bersedekah
3. Hendaklah dia membaca al-Quran
4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih kerana dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.

Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :-

1. Jangan berdusta
2. Jangan mengkhianat
3. Jangan mengadu-domba (jangan suka mencucuk sana cucuk sini)
4. Jangan kencing sambil berdiri

Rasulullah s.a.w. telah bersabda yang bermaksud, "Bersucilah kamu semua dari kencing, kerana sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu berpunca dari kencing." 
Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari segala macam siksaan dalam kubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapanya sangat dekat dengan Allah s.w.t.. Sebaliknya kubur itu tidak memandang adakah orang itu orang miskin, orang kaya, orang berkedudukan tinggi atau sebagainya, kubur akan melayan seseorang itu mengikut amal soleh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini.

Jangan sekali-kali kita berfikir bahawa kita akan dapat menjawab setiap soalan yang dikemukakan oleh dua malaikat Mungkar dan Nakir dengan cara kita menghafal. Pada hari ini kalau kita berkata kepada saudara kita yang jahil takutlah kamu kepada Allah s.w.t. dan takutlah kamu kepada soalan yang akan dikemukakan ke atas kamu oleh malaikat Mungkar dan Nakir, maka mereka mungkin akan menjawab, "Ah mudah sahaja, aku boleh menghafal untuk menjawabnya."
Itu adalah kata-kata orang yang tidak berfikiran. Seseorang itu tidak akan dapat menjawab setiap soalan di alam kubur jikalau dia tidak mengamalkannya sebab yang akan menjawab ialah amalnya sendiri. Sekiranya dia rajin membaca al-Quran, maka al-Quran itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya.

Friday, 10 January 2014

Kisah-Kisah Teladan

"Kisah-Kisah Teladan Islami Penuh Hikmah"
Maafkan Aku Istriku, Ujian Itu Seharusnya Membuat Aku Lebih Sabar

Ini adalah kisah tentang sepasang suami istri, yang dalam bahtera rumah tangga tersebut, Allah memberikan ujian dengan belum hadirnya buah hati ditengah- tengah kehidupan mereka. Semoga menjadi hikmah bagi kita semua, bahwa ujian adalah memang bagian dari kehidupan yang seharusnya membentuk kita agar menjadi pribadi yang lebih sabar.

Alkisah, suatu hari seorang suami yang setelah pulang dari bekerja, mendapati rumahnya kosong tidak berpenghuni. Istrinya tidak berada dirumah kala itu.

Entah mengapa, tiba- tiba seketika itu, meledaklah emosinya. Hal ini semakin bertambah, apalagi setelah melihat istrinya yang tiba- tiba muncul dari balik pintu.

Berkatalah sang suami dengan kemarahannya yang sangat, " Dari mana saja kau?, aku capek pulang kerja kau malah kelayapan di luar "

Si istri tersenyum, dia berniat menjawab pertanyaan suaminya untuk memberikan penjelasan, namun tiba- tiba lehernya terasa seperti tercekik. Sang suami menarik jilbab panjang yang dipakainya hingga nyaris sobek. Dan seketika itu pula si istri terjatuh di tanah.

Sejenak sang istri menghela nafas, dan tak terasa air matanya jatuh. Tapi ditahannya mulutnya sendiri agar tidak mengucapkan sesuatu yang membuat kemarahan suaminya semakin menjadi- jadi.

" Aku akan membuatkan air hangat untuk kau mandi, suamiku" kata sang istri sambil menyeka air matanya dan mencoba berdiri.

" Tidak usah!" Jawab sang suami dengan keras.

" Semakin lama, aku bosan dengan keadaan seperti ini. Aku ingin anak darimu, tapi mengapa kau malah mandul. Dasar istri tidak berguna!" Lanjut suaminya dengan sangat marah.

" Maaf" jawab si istri pelan.

" Sudahlah! tidak ada gunanya kau minta maaf. Kau ku ceraikan saat ini juga. Aku ingin wanita yang bisa memberiku anak" Jawab suaminya.

Sang istri rasanya seperti tersambar petir, ketika suaminya mengatakan kata cerai yang begitu tanpa beban keluar dari mulutnya. Dia benar- benar tak habis pikir, mengapa suaminya begitu sangat tega kepadanya, bahkan sebelum dia memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukannya tadi di luar.

Dia pun bertanya pada dirinya sendiri, mengapa setelah bertahun- tahun mereka menikah, dan dengan sepenuh hati dia telah melayani suaminya, namun dalam hitungan detik saja, suaminya telah tega menceraikannya.

Sang istri terus memohon kepada suaminya agar tidak menceraikannya, namun suaminya bahkan semakin lagi dan lagi dalam mengucapkan kata cerai bahkan sampai 3 kali. Setelah itu, di usirlah sang istri dari rumahnya.

Keesokan harinya, datanglah seorang ibu tua yang ingin bertamu hendak menemui sang istri. Suaminya hanya menjawab singkat kalau sang istri sudah tidak menghuni rumah tersebut. Si ibu tua kemudian minta ijin menjelaskan sebentar tentang maksud kedatangannya kali ini. Dia berkata bahwa dia ingin melanjutkan pembicaraan yang terpotong di hari sebelumnya tentang niat sang istri tersebut untuk melamar putrinya tersebut untuk menjadi istri kedua bagi suaminya.

Mendengar hal itu, Sang suami benar- benar terkejut dan tidak menyangka,

" Benarkah itu? " tanyanya pendek

" Ya, dia bilang dia ingin menyenangkanmu dengan memberikanmu istri yang baru, agar kau beroleh keturunan. Namun dia tergesa- gesa pulang, karena teringat pada jam itu kau pasti sudah pulang, dan dia sangat ingin menyiapkan kebutuhanmu di rumah" Jawab si ibu menjelaskan

Si suami tidak bisa berkata apa- apa lagi. Rasanya tercekat tenggorokannya untuk mengeluarkan bahkan hanya untuk sebuah kata. Dia tidak menyangka, bahwa sang istri telah begitu luas hatinya demi kebahagiaannnya. Namun dia balas semua itu dengan kata thalak 3 yang dengan mudah terlontar untuknya begitu saja, kemarin.

Akhirnya...

Dengan perasaan penuh sesal, sang suami terus melanjutkan hidup.

Dan kali ini episode hidupnya telah sampai pada sebuah pernikahannya yang kedua. Dia menikahi anak dari ibu tua tersebut.

Setelah setahun berlalu, merekapun ternyata belum kunjung dikaruniai seorang anak. Terbersit keinginan sang suami untuk memperoleh keterangan tentang kesehatannya kepada seorang dokter. Setelah beberapa hari, diperoleh keterangan ternyata bahwa dialah yang mandul.

Seketika, muncullah kembali bayangan istrinya terdahulu yang begitu sholihah, sangat pengertian, serta sabar menerima keadaan. Hal apapun dihadapi istrinya itu dengan ikhlas tanpa keluhan, walaupun batin sang istri sendiri sering disakiti oleh perangai suaminya yang mudah marah dan sering kali memukulnya.

Rasa penyesalan dan sedih berkepanjangan semakin menyeruak dalam benak sang suami saat itu. Dia merasa bahwa ini adalah hukuman dari Allah karena telah menyia- nyiakan istrinya yang terdahulu yang telah dengan setia menemaninya bertahun- tahun. Bertahun- tahun pula dia menuduh bahwa sang istri yang bermasalah karena tidak bisa mengandung seorang anak. Namun, ternyata kini semua telah jelas, bahwa dialah justru yang "bermasalah".

Dan kini, tidak tersisa apapun baginya kecuali penyesalan yang sangat. Dalam sedih dia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menghormati istrinya, dan tidak akan dengan gampang mengumbar amarah kepada istrinya kembali, terutama dengan tindakan yang begitu ringannya dia mengobral kata cerai bagi pasangan hidupnya.

Kisah Istri Sholihah yang mengharukan

Kisah Istri Sholihah yang mengharukan

Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :

Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.
Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Akupun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun. Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya.
Pada suatu hari di tahun 1410 H, putriku berkata kepadaku : Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku...
Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.

Putriku bercerita :

Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.

Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah…!!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??"

Akupun bangun…seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan…lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do'aku, "Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup)…Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung).., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa)…, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar)…, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi)…, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih)…, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang)…, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya…Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim…sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…

Ya Allah…sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh…Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…"

Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh.

Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.., "Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?". Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri…, ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku…

Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia…, sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia barkata, "Ittaqillah…(Takutlah engkau kepada Allah….), engkau tidak halal bagiku…!". Maka aku berkata kepadanya, "Aku ini putrimu Asmaa'". Maka ayahkupun terdiam. Lalu akupun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan.

Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- : "Subhaanallahu…". Dokter yang lain dari Mesir berkata, "Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering…". Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis…dan berkata,
اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik, dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh…, demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat duha atau tidak..??

          Sang istri berkata : Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasnya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun…, Yang telah menjaga putrinya…, Yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku…meskipun ia dalam keadaan koma…

Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a…, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a…barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.

Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua… dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu…di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur…

Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup…

Maka ketuklah pintu langit dengan do'a, dan yakinlah dengan pengabulan Allah….
Demikianlah….Alhamdulillahi Robbil 'Aaalamiin (SELESAI…)

          Janganlah pernah putus asa…jika Tuhanmu adalah Allah…
          Cukup ketuklah pintunya dengan doamu yang tulus…
          Hiaslah do'amu dengan berhusnudzon kepada Allah Yang Maha Suci
          Lalu yakinlah dengan pertolongan yang dekat dariNya…

(sumber : http://www.muslm.org/vb/archive/index.php/t-416953.html , Diterjemahkan oleh Ustadz Firanda Andirja)

Thursday, 9 January 2014

Kisah Penciptaan Ruh Rasulullah

Kisah Penciptaan Ruh Rasulullah - Saat Allah Subhanahu wa Ta’ala mengeluarkan keputusan Ilahiah untuk mewujudkan makhluq, Ia pun menciptakan Haqiqat Muhammadaniyyah (Realiti Muhammad –Nuur Muhammad) dari Cahaya-Nya. Ia Subhanahu wa Ta’ala kemudian menciptakan dari Haqiqat ini keseluruhan alam, baik alam atas mahupun bawah. Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian memberitahu Muhammad akan Kenabiannya, sementara saat itu Adam masih belum berbentuk apa-apa kecuali berupa ruh dan badan. Kemudian darinya (dari Muhammad) keluar tercipta sumber-sumber dari ruh, yang membuat beliau lebih luhur dibandingkan seluruh makhluq ciptaan lainnya, dan menjadikannya pula ayah dari semua makhluq yang wujud. Dalam Sahih Muslim, Nabi (SAW) bersabda bahawa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menulis Taqdir seluruh makhluq lima puluh ribu tahun (dan tahun di sisi Allah adalah berbeda dari tahun manusia, peny.) sebelum Ia menciptakan Langit dan Bumi, dan `Arasy-Nya berada di atas Air, dan di antara hal-hal yang telah tertulis dalam ad-Dzikir, yang merupakan Umm al-Kitab (induk Kitab), adalah bahawa Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam adalah Penutup para Nabi. Al Irbadh ibn Sariya, berkata bahawa Nabi sall-Allahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Menurut Allah, aku sudah menjadi Penutup Para Nabi, ketika Adam masih dalam bentuk tanah liat.”
Maysara al-Dhabbi (ra) berkata bahawa ia bertanya pada Nabi sall-Allahu ‘alayhi wasallam, “Ya RasulAllah, bilakah Anda menjadi seorang Nabi?” Beliau sall-Allahu ‘alayhi wasallam menjawab, “Ketika Adam masih di antara ruh dan badannya.”
Suhail bin Salih Al-Hamadani berkata, “Aku bertanya pada Abu Ja’far Muhammad ibn `Ali radiy-Allahu ‘anhu, `Bagaimanakah Nabi Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam bisa mendahului nabi-nabi lain sedangkan beliau akan diutus paling akhir?” Abu Ja’far radiy-Allahu ‘anhu menjawab bahawa ketika Allah menciptakan anak-anak Adam (manusia) dan menyuruh mereka bersaksi tentang Diri-Nya (menjawab pertanyaan-Nya, `Bukankah Aku ini Tuhanmu?’), Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam-lah yang pertama menjawab `Ya!’ Kerana itu, beliau mendahului seluruh nabi-nabi, sekalipun beliau diutus paling akhir.”
Al-Syaikh Taqiyu d-Diin Al-Subki mengomentari hadits ini dengan mengatakan bahawa kerana Allah Ta’ala menciptakan arwah (jamak dari ruh) sebelum tubuh fisik, perkataan Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam “Aku adalah seorang Nabi,” ini mengacu pada roh suci beliau, mengacu pada hakikat beliau; dan akal fikiran kita tak mampu memahami hakikat-hakikat ini. Tak seorang pun memahaminya kecuali Dia yang menciptakannya, dan mereka yang telah Allah dukung dengan Nur Ilahiah.
Jadi, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengurniakan kenabian pada ruh Nabi sall-Allahu ‘alayhi wasallam bahkan sebelum penciptaan Adam; yang Ia telah ciptakan ruh itu, dan Ia limpahkan barakah tak berhingga atas ciptaan ini, dengan menuliskan nama Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam pada `Arasy Ilahiah, dan memberitahu para Malaikat dan lainnya akan penghargaan-Nya yang tinggi bagi beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam). Dus, Haqiqat Nabi Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam telah wujud sejak saat itu, meski tubuh ragawinya baru diciptakan kemudian. Al Syi’bi meriwayatkan bahawa seorang laki-laki bertanya, “Ya RasulAllah, bilakah Anda menjadi seorang Nabi?” Beliau menjawab, “ketika Adam masih di antara roh dan badannya, ketika janji dibuat atasku.” Kerana itulah, beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah yang pertama diciptakan di antara para Nabi, dan yang terakhir diutus.
Diriwayatkan bahawa Nabi (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah satu-satunya yang diciptakan keluar dari sulbi Adam sebelum ruh Adam ditiupkan pada badannya, kerana beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah sebab dari diciptakannya manusia, beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah junjungan mereka, substansi mereka, ekstraksi mereka, dan mahkota dari kalung mereka.
`Ali ibn Abi Thalib karram-Allahu wajhahu dan Ibn `Abbas radiy-Allahu ‘anhu keduanya meriwayatkan bahawa Nabi (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) bersabda, “Allah tak pernah mengutus seorang nabi, dari Adam dan seterusnya, melainkan sang Nabi itu harus melakukan perjanjian dengan-Nya berkenaan dengan Muhammad (sall-Allahu ‘alayhi wasallam): seandainya Muhammad (SAW) diutus di masa hidup sang Nabi itu, maka ia harus beriman pada beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) dan mendukung beliau (sall-Allahu ‘alayhi wasallam), dan Nabi itu pun harus mengambil janji yang serupa dari ummatnya.
Diriwayatkan bahawa ketika Allah SWT menciptakan Nur Nabi kita Muhammad sall-Allahu ‘alayhi wasallam, Ia Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan padanya untuk memandang pada nur-nur dari Nabi-nabi lainnya. Cahaya beliau melingkupi cahaya mereka semua, dan Allah SWT membuat mereka berbicara, dan mereka pun berkata, “Wahai, Tuhan kami, siapakah yang meliputi diri kami dengan cahayanya?” Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab, “Ini adalah cahaya dari Muhammad ibn `Abdullah; jika kalian beriman padanya akan Kujadikan kalian sebagai nabi-nabi.” Mereka menjawab, “Kami beriman padanya dan pada kenabiannya.” Allah berfirman, “Apakah Aku menjadi saksimu?” Mereka menjawab, “Ya.” Allah berfirman, “Apakah kalian setuju, dan mengambil perjanjian dengan-Ku ini sebagai mengikat dirimu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, “Maka saksikanlah (hai para Nabi), dan Aku menjadi saksi (pula) bersamamu.”(QS 3:81).
Inilah makna dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: `Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, nescaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.’” (QS 3:81).
Syaikh Taqiyyud Diin al-Subki mengatakan, “Dalam ayat mulia ini, tampak jelas penghormatan kepada Nabi (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) dan pujian atas kemuliaannya. Ayat ini juga menunjukkan bahawa seandainya beliau diutus di zaman Nabi-nabi lain itu, maka risalah da’wah beliau pun harus diikuti oleh mereka. Kerana itulah, kenabiannya dan risalahnya adalah universal dan umum bagi seluruh ciptaan dari masa Adam hingga hari Pembalasan, dan seluruh Nabi beserta ummat mereka adalah termasuk pula dalam ummat beliau sall-Allahu ‘alayhi wasallam. Jadi, sabda sayyidina Muhammad (sall-Allahu ‘alayhi wasallam), “Aku telah diutus bagi seluruh ummat manusia,” bukan hanya ditujukan bagi orang-orang di zaman beliau hingga Hari Pembalasan, tapi juga meliputi mereka yang hidup sebelumnya. Hal ini menjelaskan lebih jauh perkataan beliau, “Aku adalah seorang Nabi ketika Adam masih di antara ruh dan badannya.” Berpijak dari hal ini, Muhammad (sall-Allahu ‘alayhi wasallam) adalah Nabi dari para nabi, sebagaimana telah pula jelas saat malam Isra’ Mi’raj, saat mana para Nabi melakukan salat berjama’ah di belakang beliau (yang bertindak selaku Imam). Keunggulan beliau ini akan menjadi jelas nanti di Akhirat, saat seluruh Nabi akan berkumpul di bawah bendera beliau.
Allahumma salli afdalas salaati ‘ala habiibikal Mushtofa Sayyidina Muhammadin wa ‘ala aalihi wasahbihi wasallaam

Thursday, 2 January 2014

SEJARAH SUNAN BONANG

SEJARAH SUNAN BONANG - Sebagai orang Islam , siapa sih yang tidak mengenal SUNAN BONANG seorang wali Allah. Perlu kita ketahui jika berkunjung ke Kota Lasem, tepatnya 12 km dari Kota Rembang di daerah pantura timur, Jawa Tengah. Rasanya kurang lengkap bila tidak menyempatkan diri berkunjung atau ziarah ke Makam Sunan Bonang di Desa Bonang. Terdapat petilasan tempat tinggal Sunan Bonang dan Lokasi makam Sunan Bonang sekitar 5 km timur Lasem dan berada di pinggir Pantai Binangun Indah Lasem.

Dengan sayup - sayup udara pantai. Makam Sunan Bonang saat itu banyak dikunjungi wisatawan. Ini terlihat dengan adanya bus-bus wisata yang parkir di area pantai Binangun Indah. Lokasi yang indah berada di bibir pantai laut Jawa yang tenang ombaknya, teduh suasananya semilir angin lautnya. Raden Maulana Makdum Ibrahim atau yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Bonang adalah seorang Putera Sunan Ampel. Beliau dikenal juga dengan sebutan Wali Songo yang ikut membuat Mesjid Agung Demak bersama wali songo lainnya.

Beliau adalah putera Sunan Ampel yang beristri Nyai Ageng Manila seorang putera Arya Teja, salah seorang Tumenggung Majapahit yang berkuasa di Tuban dan sekitarnya. Menurut sejarah wali songo Sunan Bonang lahirh pada tahun 1465 dan wafat pada tahun 1525. Semasa hidupnya Sunan Bonang menyebarkan Agama Islam di daerah pesisir Jawa Timur sekitar Tuban sampai perbatasan hingga ke daerah Lasem Jawa Tengah.
Sebagai halnya Sang ayah Sunan Ampel, Sunan Bonang mendirikan pondok pesantren di daerah Tuban dan mendidik murid-muridnya yang kelak juga ikut menyebarkan Agama Islam ke pelosok Pulau Jawa. Konon beliaulah yang menciptakan gending Dharma serta berusaha mengganti nama-nama nahas/sial, nama dewa-dewa menurut kepercayaan Hindu menjadi nama-nama malaikat serta nabi-nabi.Hal ini dimaksudkan untuk mendekati rakyat Jawa waktu itu dan mengenalkan ajaran baru sehingga memeluk Islam.

Desa Bonang sebagai salah satu tempat wisata ziarah Sunan Bonang terletak di Kecamatan Lasem, Rembang. Terletak di antara jalan penghubung pantura antara Lasem ke Tuban Jawa Timur.

Semasa hidupnya dikatakan Sunan Bonang pernah belajar ke Pasai. Sekembalinya dari Pasai, Sunan Bonang memasukkan pengaruh Islam ke dalam bangsawan dari Keraton Majapahit dan mempergunakan Demak sebagai tempat berkumpul murid-muridnya.Perjuangan Sunan Bonang menanamkan pengaruh ke dalam. Siasat Sunan Bonang adalah memberikan didikan Islam kepada Raden Patah putera Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit serta mendirikan kerajaan Islam pertama di tanah Jawa dengan Demak sebagai pusat pemerintahan Islam.

Objek wisata pantai bahari di Kabupaten Rembang antara lain memiliki hamparan pantai utara dengan panjang 60 km dengan kekayaan alam lain berupa perbukitan, hutan serta peninggalan sejarah petilasan Makam Sunan Bonang ini. Dengan potensi wisata alam Pemkab Rembang mengelompokkan daerah ini menjadi 3 sub sistem yaitu subsistem Rembang, Lasem dan Bonang. Setiap subsistem wisata budaya dan sejarah terangkai dalam kesatuan segregasi kewilayahan. Kekayaan potensi alam dan sejarah ini kini menjadi modal utama untuk pengembangan wisata.

Untuk menjangkau objek wisata ini sangatlah mudah. Bila berkendara baik roda dua maupu empat, setelah tiba di Lasem arahkan kendaraan Anda menyusuri pantai sepanjang 5 km ke timur hingga tiba di desa Bonang yang terletak di pinggir laut. Jarak Lasem-Bonang sekitar 5 km. Subsistem Bonang misalnya memiliki objek pemandangan laut yang indah. Di samping makam Sunan Bonang ada juga makam Putri Chempa, salah seorang pengikut setia Sunan Bonang. Selain makam ada juga petilasan batu pasujudan Sunan Bonang dan Bende Beca.

Sunan Bonang wafat dalam usia 60 tahun dan dimakamkan di halaman rumah kediamannya yang terletak di Desa Bonang, Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Sekarang situs peninggalan makam Sunan Bonang hanya berupa pelataran yang dikelilingi oleh batu bata merah.

Sunan Bonang mempunyai banyak murid. Mereka berasal dari daerah yang ada di Pulau Jawa.Tetapi yang paling banyak berasal dari daerah Tuban, Rembang dan Madura. Ketika Sunan Bonang meninggal, jenazahnya menjadi rebutan murid-muridnya yang berasal dari berbagai daerah. Mereka ingin memakamkan Sang Guru di tempat masing-masing. Ketika terjadi rebutan, setiap murid merasa berhasil mendapatkan jenazah Sunan Bonang. Setelah itu mereka pulang ke daerah asal untuk memakamkan jenazah.

Jadi tidak aneh kalau disebut makam Sunan Bonang ada di tiga tempat, yakni di Bonang Lasem ( Jawa Tengah ), Tuban ( Jatim ) dan Madura ( Jatim ). Soal mana yang benar kita serahkan kepada Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Tahu. Memang karomah Sang Wali Songo merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada hamba-Nya, salah satunya Sunan Bonang ini.

Jangan lupa menyempatkan berkunjung untuk berziarah ke makam wali Sunan Bonang yang dirasa tidak ada sepinya. Demikian penjelasan singkat mengenai Sejarah Wali Songo Sunan Bonang. Terimakasih.

Wednesday, 1 January 2014

Rukun Islam

Rukun Islam Dan Penjelasannya - Arti daripada Islam secara bahasa adalah Ta'at, dan secara hukum syar'a adalah Ta'at kepada hukum - hukum syar'a ( Hukum - hukum ALLAH. S.W.T ). Dan ada rukun - rukun yang wajib kita laksanakan di antaranya sebagai berikut :

1. Syahadat.
Apa itu Syahadat ? Syahadat yaitu meyakinkan tidak ada tuhan yang haq di sembah dengan bukti yang nyata kecuali ALLAH.S.W.T. dan sesungguhnya nabi Muhammad.S.A.W adalah utusan ALLAH.S.W.T.
Pengertian :
Pengertian dari syahadat itu adalah meyakinkan hati kita , bahwa hanya ALLAH.S.W.T , semata hanya tuhan yang harus kita sembah. Yang mempunyai sipat dengan sifat - sifat yang sempurna jauh dari segala kekurangan. Tunggal Dzatnya, sifatnya serta pekerjaanya. Dan Nabi Muhammad S.A.W jadi utusan ALLAH.S.W.T. untuk semua mahluk.
2. Mendirikan Shalat.
Kenapa kita wajib mendirikan Shalat ? Karena Shalat itu adalah ibadah badan dhohir ( nyata ), yang paling unggul mengalahkan ibadah - ibadah dhohir badan yang lainnya seperti puasa, ibadah haji, zakat dan lain - lain. Bahkan fardlu dan sunatnya Shalat itu lebih unggul daripada fardlu dan sunat ibadah yang lainnya, sehingga tidak ada kata udzur dalam shalat selagi masih berakal sehat.
3. Membayar Zakat
Di dalam Islam kita di wajibkan membayar zakat, kepada orang - orang yan berhak menerima zakat ( mustahiq ). Dimana mustahiq zakat itu ada delapan.
  • Orang fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta dan pekerjaan sama sekali walaupun dia mempunyai pekerjaan tapi tidak dapatmenutupi kebutuhannya sehari - hari. Bahkan tidak mencapai setengah daripada kebutuhannya itu.
  • Miskin yaitu orang yang mempunyai harta dan pekerjaan , tetapi tidak menutupi kebutuhannya sehari - hari. Hanya mencapai setengah lebih, dari pada kebutuhannya itu.
  • Amil yaitu orang yang bertugas mengurus , menuliskan dan membagikan zakat pada mustahiqnya.
  • Muallaf yaitu orang yang baru mengenal Islam ( orang yang masuk Islam ). Atau orang Islam yang lemah keyakinannya tentang Islam.
  • Riqob yaitu hamba sahaya atau budak belian.
  • Ghorim yaitu orang yang terbelit hutang baik yang bersifat pribadi atau umum dan tidak mampu untuk membayarnya.
  • Sabilillah yaitu orang yang berjuang ( berjihad ), di jalan ALLAH.S.W.T.
  • Dan yang terakhir adalah Ibnu sabil yaitu orang yang bepergian jauh, kebetulan di dalam perjalanannya melewati tempat pembagian zakat dan membawa perbekalan namun tak cukup sampai tempat tujuan.

4. Puasa Bulan Romadhon
Puasa bula Romadhon di pardukan atau di wajibkan pada bulan sya'ban tahun kedua sesudah Nabi Mhammad. S.A.W. hijrah. Puasa ada tiga tingkatan di antaranya :
  • Puasa umum yaitu puasa yang sekedar menahan lapar dan haus serta nafsu birahi.
  • Puasa Khusus yaitu puasa yang menjaga pendengaran, penglihatan, ucapan, dan semua anggota tubuh dari perbuatan maksiat.
  • Puasa yang lebih khusus yaitu puasa yang memolahkan hatinya kepada urusan akhirat, dan mengharapkan ridho ALLAH.S.W.T semata.
5. Ibadah Hajji bagi Yang Mampu
Ibadah hajji bagi yang mampu di perjalannya, sehingga semua nabi pernah melaksanakan Ibadah Hajji kecuali Nabi Soleh dan Nabi Hud. bahkan nabi Adam pergi hajji dari India jalan kaki selama empat puluh tahun lama perjalannya. Dan nabi Isya ibadah hajji sebelum di angkat ke langit.
Keunggulan Ibadah HaJJi :
Hadist menerangkan  " Barang siapa yang melaksanakan ibada Hajji, dan setelah pulang dari ibadah Hajji kelakuannya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Maka akan di ampuni dosa - dosanya, dan jika berimpak satu dirham maka nilainya sama dengan satu juta Dirham. "
Setiap tahun Baitul Harrom di kunjungi oleh jemaah hajji tidak kurang dari tujuh puluh ribu orang, meskipun kurang maka ALLAH.S.W.T akan menyempurnakannya dengan Malaikat. Tempat ibadah Hajjinya Malaikat di sebut Baitul Ma'mur yang ada di langit ke empat. Dan tempat ibadah Hajjinya para Manusia di sebut baitul Harom yang ada di kota Makkah Al Mukarromah. ( Sumber Safinatunnaja )

Asal Usul Nama Rembang

 
Legenda Rakyat Dari Kabupaten Rembang
Pengantar
Jangkar Kapal Dampo Awang di Dampo Awang Beach (Pantai Kartini)
Sebelum Penulis sampaikan cerita ini perlu pembaca pahami bahwa legenda dari Rembang ini memiliki beberapa versi namun penulis berusaha memberikan cerita yang memiliki garis besar yang sama berdasarkan cerita turun-temurun yang penulis ketahui.
Jawa sebagai pusat perdagangan pada abad 13-15 mempunyai beberapa pelabuhan besar diantaranya, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Cirebon, Pelabuhan Semarang, Pelabuhan Lasem, Pelabuhan Tuban, serta Pelabuhan Surabaya. Pelabuhan-pelabuhan tersebut sudah banyak dikenal oleh orang asing maka tak mengherankan banyak bersandar kapal-kapal dagang asing yang igin memasarkan hasil dari negaranya atau berlabuh untuk menjalin kerjasama dengan beberapa kerajaan besar di tanah Jawa. Beberapa kapal asing itu antara lain kapal dari Tiongkok, Arab, Persia, Gujarat, dan sebagainya.
            Jawa sebagai pusat penyebaran agama Islam di tanah air terutama pada daerah pesisirnya menjadi pusat adalah Wali Songo (Wali Sembilan) yang berjasa besar dalam menyebarkan agama Islam Secara damai sehingga mudah diterima oleh penduduk Jawa Yang saat itu mayoritas beragama Hindu-Budha atau Aliran Kepercayaan. Akibat kepiawainnya megakulturasikan kebudayaan lokal dengan kebudayaan Islam, Islam sangat cepat berkembang dengan Demak sebagai pusat Kraton Islamnya bahkan Islam yang berkembang saat itu dituding menjadi penyebab utama dari kemunduran Kerajaan Majapahit, bahkan salah satu Raja terkenal Majapahit yaitu Raja Brawijaya V diyakini sudah beragama Islam, ahir abad 14 Kerajaan Besar Majapahit musnah yang ditandai dengan Chandra Sengkala (tahun Jawa kuno) “Sirno Ilang Kertaning Bhumi” atau tahun 1400M.
            Setelah kemunduran Majapahit itulah mencul kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu kerajaan Demak yang di dukung oleh para wali. Beberapa peninggalan Majapahitpun diangkut ke Demak salah satunya Pendopo depan Majapahit yang kini di pakai di Masjid Agung Demak. Pusat Islam di Jawa meliputi wilayah Cirebon, Lasem, Tuban, Gresik dan hampir seluruh pesisir utara Jawa.
Al Kisah
Sunan Bonang dan Dampo Awang Beserta Jangkar Kapal Dampo Awang
            Sejak dulu Tiongkok atau Cina dikenal sebagai pedagang dan pelaut yang ulung para utusan kerajaan maupun para pedagangnya menyebar ke seluruh dunia. Termasuk ke Nusantara terutama untuk mencari rempah-rempah sseta memasarkan hasil kerajinannya diantaranya Emas, Kain Sutera, Keramik, Lukisan dan sebagainya.
            Dahulu kala datanglah seorang pelaut dan pedagan yang sangat tersohor yang bernama Laksamana Cheng Ho atau lebih dikenal dengan nama Zeng He namun berbeda untuk masyarakat Rembang yang menyebut dia dengan nama Dampo Awang pada tahun 1405M beserta kapal-kapal pengawalnya yang berisi prajurit kerajaan. Awalnya ia hanya seorang kasim biasa namun karena kepandaiannya ia diangkat oleh raja Zhu Di menjadi utusan kerajaan, pelaut sekaligus, seorang pedagang yang ulung. Dalam sebuah memulai kegiatan perniagaan di Rembang utamanya di sekitar Pelabuhan Lasem yang sekarang terletak di Desa Ndasun, di Lasem sendiri terdapat sungai yang cukup besar yaitu sungai Babagan yang dulu digunakan senagai jalur transportasi maka tak mengherankan di sekitar sungai Babagan berdiri perkampungan Pecinan dan Klenteng-klenteng. Cheng Ho sebagai orang asing yang melakukan kegiatan perniagaan dan tinggal sementara di Lasem boleh dibilang ia hampir menguasai perdagangan di Pesisir Rembang si kisahkan ia mempunyai kediaman sementara yang cukup besar yang di jaga ketat oleh pasukan gagah yang ia bawa dari negeri Tiongkok, awalnya masyarakat menerima Dampo Awang dengan baik karena keramahannya tapi setelah ia merasa kaya dan sukses dalam berdagang ia mennjadi sombong dan Congkak bahkan terkesan semena-mena kepada rakyat setempat.
            Berita inipun sampai ke Sunan Bonang selaku sesepuh di Lasem dan sekitarnya, Lasem yang saat itu sudah dikenal sebagai kota yang religius dengan Sunan Bonang sebagai orang yang dituakan. Karena banyak mendengarkan keluhan dari banyak warga dan santrinya Sunan Bonang pun mengunnjungi kediaman Dampo Awang yang tidak jauh dari Pelabuhan Lasem bermaksud menayakan tentang hal ini.
            Beliau datang dengan dua orang santrinya, beliau seperti biasa menggunakan sorban putih dan berpenampilan sederhana namun terlihat sangat berwibawa. Setelah menempuh perjalana dari Pondoknya di Desa Bonang ahirnya Sunan Bonang Sampailah di kediaman Dampo Awang yang sangat megah di kelilingi tembok yang tebal dan tinggi, di depan gerbang rumahnya berdiri dua penjaga yang sangat gagah tinggi besar dan terlihat membawa tameng dan tombak yang runcing.
Penjaga: “Hai siapa kalian, berani-beraninya datang ke kediaman Lakmana Agung dari  Tiongkok!”
Santri: “Kami dari Bonang  saya dan Sunan (Bonang) ingin bertemu sebentar dengan Tuanmu Dampo Awang”
Penjaga: “Hahahaha... seenaknya kalian ingin bertemu dengan Tuanku, kalian hanya rakyat jelata kalian tidak kami ijinkan!”
Santri: “hei jaga bicaramu penjaga...kalian tidak tau kalau beliau ini adalah Kyai dan Ulama’ Besar di Lasem ini..
Sunan Bonang: “sudah..sudah cukup tidak usah berseteru lagi..penjaga kalau kami tidak diijinkan masuk baiklah sampaikan sekarang juga pada Tuanmu, Sunan Bonang ingin bertemu”
Penjaga: “Baiklah..”
Kemudian salah satu penjaga menemui Dampo Awang yang nampak sibuk menghitung dan mendata beberapa hasil perniagaannya
Penjaga: “Ampun Tuanku, Ada 3 Orang ingin bertemu Tuan...salah satu nama mereka adalah Sunan Bonang”
Dampo Awang: “Sunan Bonang? (Dampo Awang terkejut) baiklah suruh mereka masuk”
Bergegas sang penjaga kembali ke gerbang rumah Dampo Awang dan mempersilahkan mereka masuk.
Dampo Awang: “Selamat datang saudaraku, lama tidak bercengkarama denganmu..silakan duduk..silahkan..dan nikmati hidangan yang ada di meja...”
Sunan Bonang: “Terimakasih Dampo Awang...bagaimana kegiatan perniagaanmu?”
Dampo Awang: “hahaha...angin barat tahun ini agaknya sedikit menghambat kegiatanku berlayar dan berdagang”
Sunan Bonag; “Tak apalah Dampo Awang kiranya Laksamana Sebesar anda sudah terbiasa dengan kondisi alam seperti ini”
Dampo Awang: “hahaha...emm sebenarnya ada apa gerangan Sunan dan santri sunan bersedia berkunjung ke kediamanku, sepertinya ada hal penting?”
Sunan Bonang: “ Saudaraku...sebelumnya saya minta maaf atas kedatanganku ini..bukan bermaksud apa-apa Cuma saya mendapat banyak keluhan dari warga Lasem tentang anda,ya tentang sikap anda kepada pedagang kecil dan penduduk sekitar”
Dampo Awang: “sikapku yang mana Sunan?”
Sunan Bonang: “Mohon maaf sekali lagi, bukan maksud saya memfitnah anda..mereka bercerita tentang sikap sombong anda serta kesewang-wenangan anda kepada pedagang kecil di sekitar Pelabuhan Lasem”
Mendengar ucapan Sunan Bonang itu Dampo Awang mulai naik pitam...ia marah dan tersinggung dengan ucapan Sunan Bonang dan Berkata
Dampo Awang: “ Sunan Bonang...aku teringgung dengan ucapanmu itu..pengawal usir mereka dari sini...”
Santri: “Dampo Awang kamu telah bersikap tidak sopan dengan sesepuh Lasem..keterlaluan kamu...ingatlah kamu hanya seorang pendatang kami bisa saja mengusirmu dari Lasem!!”
Mendengar ucapan itu Dampo Awang semakin marah besar kemudian ia berkata
Dampo Awang: “ Baiklah kalau begitu aku juga tidak pernah takut dengan kalian...hei Sunan Bonang..besok pagi datanglah bersama santri-santrimu hadapi aku dan pasukanku siapa yang paling hebat disini dan siapa yang berhak di usir dari Tanah Lasem ini!!...”
Sunan Bonang: “Aku tidak pernah menginginkan semua ini diselasaikan dengan kekerasan..tapi kalau itu maumu baiklah...”
Kemudian Sunan Bonang pulang, sore harinya ia memberitahukan kepada santri-santrinya tentang ucapan Dampa Awang, semua santri bersedia ikut berperang mengusir kesombongan Dampo Awang dan para pasukannya. (Pondok pesantren Sunan  Bonang di yakini berada di sekitar Pasujudan Sunan Bonang yang sampai sekarang banyak dikunjungi peziarah).
Di pagi yang buta tampak kapal-kapal besar dampo Awang sudah terlihat berlabuh di Pantai Bonang dekat Pondok Sunan Bonang. Ia bersama pasukan yang bersenjatakan tameng tombak dan pedang. Di pinggir pantai Sunan Bonang yang berdiri paling depan beserta santrinyapun sudah siap mengahdapi pasukan Dampo Awang. Sunan Bonang dan santrinya mengenakan pakaian putih dan mengenakan sorban putih sambil memegang tasbih seraya berdzikir kepada Tuhan.
            Dampo Awang langsung menabuh genderang perang, dan perang besarpun dimulai. Pasukan Dampo Awang dari atas kapal menembakkan peluru-peluru meriam membuat santri Sunan Bonang banyak yang meninggal. Santri-santri ahirnya berhasil naik ke atas kapal dan terjadi peperangan yang memakan banyak korban di kedua belah pihak. Di sisi lain Dampo Awang dan Sunan Bonang berhadapan saling mengandalkan ilmu kanoragannya. Pepearangan di udara antara mereka terlihat imbang karena sama-sama sakti mandra guna, Dampo Awang kembali kembali turun ke kapal besarnya sedangkan Sunan Bonang justru terbang ke atas bukit Bonang, dari atas bukit ia mengeluarkan aji-aji kanoragannya tepat mengenai kapal Dampo Awang dan hancurlah kapal yang sangat besar itu beserta isinya berhamburan terpental jauh skitar 15 km hingga ke Rembang, layarnya membatu kini menjadi Bukit Layar di desa Bonang Kecamatan Lasem, Jangkarnya yang besar terpental sampai di Pantai Kartini Rembang, tiang kapalnya menancap dekat pasujudan Sunan Bonang di desa Bonang, lambung kapalnya tengkurap yang kini menjadi Gunung Bugel (lereng Gunung Lasem) antara Lasem dan kecamatan Pancur.
            Karena dalam pertarungan itu tidak ada yang kalah dan menang ahirnya Sunan Bonang menghenntikan duel udara itu yang hingga sampai di  pesisir desa Pandean Rembang itu.
Sunan Bonang: “Dampo Awang ilmu kita sepertinya imbang, bagaimana kalau kita bertarung dengan cara lain..”
Dampo Awang: “hahahaha..Sunan Bonang mau melawan aku dengan cara apa lagi kamu?!”
Sunan Bonag: “Lihatlah Jangkar kapalmu itu, tebaklah apakah jangkar itu akan Kerem (tenggelam) atau Kemambang (terapung)?”
Dampo Awang: “hei kalau Cuma menebak seperti itu anak kecil juga bisa..jelas jangkar besi itu akan Kerem (tenggelam)”
Sunan Bonang: “kamu salah Dampo Awang jangkar itu akan Kemambang (terapung)”
Karena mereka sama-sama sakti ketika mereka mengucap Kerem jangkar itu akan tenggelam dan Kemambang jangkar itu akan terapung
Kedua Kata KEREM dan KEMAMBANG saling terucap dari mereka dan jangkarpun menjadi tenggelam dan terapung (Kerem dan Kemambang).
Ahirnya Jangkar besi besar itu Kemambang dengan demikian Sunan Bonang memenangkan pertarungan itu, maka Dampo Awang beserta pasukannya bersedia pergi dari Lasem dan pindah ke Semarang. Dalam Hati Sunan Bonang Berkata dalam Bahasa Jawa “Wewengkon kang jembar pinggir segoro nangin isih kebak alas iki tak wenehi aran REMBANG supoyo ing reja-rejaning jaman wong biso reti lan iling ono prastawa kang gedhe ing jamanku iki”. (wilayah yang luas pinggir laut namun masih berhutan lebat ini saya beri nama REMBANG agar saat peradaban mulai ramai orang bisa tau dan ingat pernah ada peristiwa yang besar di jamanku ini).
sumber :
Agung Atmadja

Asal Mula Desa Tuyuhan

Cerita Rakyat dari Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang 

 – Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Rembang mungkin sudah pernah mendengar atau mengenal nama sebuah desa bernama Tuyuhan yang terletak di Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Bahkan mungkin sebagian besar sudah pernah masuk ke kawasan tersebut karena memang desa Tuyuhan terkenal dengan masakan khasnya yaitu “Lontong Tuyuhan”, lalu bagaimana asal usul nama desa Tuyuhan itu ditetapkan? Jika ingin tahu berikut ceritanya.
Kisaran tahun 1734 datanglah seseorang lelaki dari Lasem bernama Eyang Jumali. Eyang Jumali merupakan salah satu keturunan Eyang Sambu yang makamnya kita ketahui berada di lingkungan masjid agung Lasem. Adapun maksud dan tujuan Eyang Jumali datang ke tempat yang baru, yang masih berupa hutan pada saat itu untuk mendirikan sebuah perkampungan. Jika keinginannya telah terwujud, untuk selanjutnya ingin medirikan tempat padepokan guna menyebarkan agama Islam. Karena itu dalam perjalanannya setelah memperoleh sebuah tempat yang dianggapnya cocok untuk mewujudkan cita-citanya, Eyang Jumali segera mendirikan sebuah gubug sederhana di pinggir sungai. Dan tidak lama kemudian Eyang Jumali sudah berhasil mengajak orang-orang sekitar untuk diajak mempelajari ilmu agama Islam.
Rupanya upaya Eyang Jumali untuk menyebarkan agama Islam di tempat yang baru itu tidaklah sia-sia. Dalam kurun waktu yang tidak begitu lama telah banyak orang yang mau bergabung dengannya. Padepokan yang semula hanya sebuah gubug itu telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tempat yang semula dianggap sebagai tempat yang angger itu telah berubah menjadi sebuah perkampungan yang banyak dihuni orang. Hanya saja, meski tempat yang angker telah berubah menjadi sebuah perkampungan, keangkeran tempat itu masih belum sepenuhnya dianggap sirna. Oleh warga yang tinggal ditempat itu, mereka masih meyakini ada dua buah batu angker yang terletak di tengah sungai.
Melihat kenyataan itu, untuk menghapus keyakinan para pengikutnya bahwa dua buah batu yang terdapat di tengah sungai itu memiliki keangkeran yang luar biasa, Eyang Jumali mempunyai kiat yang unik. Karena memang rumah Eyang Jumali berada di tepi sungai, oleh Eyang Jumali dua buah batu yang dianggap angker itu dijadikan tempat berbuang hajat. Dengan kata lain dua buah batu tersebut oleh Eyang Jumali dijadikan tempat untuk hajat besar dan kencing. Dalam bahasa jawanya “Watu kanggo panggonan wuyuhan”. Setiap hari Eyang Jumali membuang hajatnya di 2 batu tersebut, baik hajat besar maupun hajat kecil selalu berada di atas dua buah batu yang dianggap angker di tengah sungai tersebut.
Rupanya upaya Eyang Jumali untuk menghilangkan keyakinan warganya dari keangkeran dua batu di tengah sungai tersebut berhasil juga. Lama kelamaan kepercayaan warga tentang keangkeran batu tersebut mulai hilang. Dan untuk mengenang jasa Eyang Jumali, setelah padepokan tersebut berubah menjadi sebuah perkampungan yang ramai, perkampungan tersebut dinamakan desa Tuyuhan. Berasal dari kata “Watu Kanggo Wuyuhan”. Sebagai bukti atas kebenaran cerita ini, kedua buah batu tersebut hingga kini masih ada dan dapat kita saksikan keberadaannya.
Kini padepokan milik Eyang Jumali tersebut telah berubah menjadi sebuah pesantren yang dipimpin oleh seorang ulama bernama Kyai Ahmadi. Adapun urut-urutan nasab Eyang Jumali hingga Kyai Ahmadi sebagi berikut.
Eyang Jumali mempunyai seorang putri bernama Nyai Rodhilah. Selanjutnya Nyai Rodhilah mempunyai seorang putra bernama Kyai Abdul Rahman. Kyai Abdul Rahman mempunyai seorang putra bernama Kyai Ibrohim. Kyai Ibrohim mempunyai seorang putra bernama Kyai Haji Tabelawi. Selanjutnya Kyai Haji Tabelawi mempunyai seorang putra bernama Kyai Ahmadi yang memimpin pesantren hingga sekarang ini. Dengan demikian jika kita melihat urutan nasab tersebut, Kyai Ahmadi adalah keturunan ke 6 dari Eyang Jumali.
Tentang keberadaan Eyang Jumali sebagi tokoh penyebar agama Islam, selain beliau itu memiliki ilmu agama yang luas, beliau juga memiliki keampuhan-keampuhan lain yang tidak dimiliki oleh sembarang orang. Antara lain:
1. Eyang Jumali mendirikan padepokan berada di tepi sungai. Tetapi setiap musim hujan datang dan terjadi banjir,  padepokan Eyang Jumali tidak pernah kemasukan air. Air banjir yang datang hanya terbendung secara ghoib di sekitar padepokan Eyang Jumali.
2. Pada sekitar tahun 1739 rumah salah satu saudara Eyang Jumali yang tinggal di Nganjuk Jawa Timur mengalami kebakaran. Tanpa diberitahu terlebih dahulu, Eyang Jumali dapat mengetahui musibah yang dialami oleh saudaranya itu. Maka Eyang Jumali segera mengajak beberapa orang pengikutnya untuk pergi ke sungai yang ada di sisi padepokan. selanjutnya para pengikutnya diajak menyiramkan air ke arah timur. Apa yang terjadi? Rumah saudara Eyang Jumali yang terbakar tiba-tiba dilanda hujan yang sangat lebat, padahal pada saat itu sedang musim kemarau. Api yang membakar rumah saudaranya itu akhirnya padam dalam waktu sesaat setelah hujan lebat tersebut.
3. Karena kemampuan Eyang Jumali tersebut, membuat kebesaran nama Eyang Jumali semakin melambung. Bahkan penguasa pada waktu itu merasa segan dan sangat menghormati Eyang Jumali.
Sekedar untuk diketahui, desa Tuyuhan terdiri dari 4 dukuhan. Yaitu dukuh Tuyuhan Kidul, Tuyuhan Lor, Murangan dan Karanglo. Pada masa penjajahan Belanda letak rumah kepala desa selalu berada di luar dukuh Tuyuhan. Kepala Desa memilih untu tinggal di dukuh Karanglo atau dukuh Murangan. Itulah cerita tentang asal usul kejadian desa Tuyuhan dan berbagai bentuk penjalanan hidupnya.
Sumber cerita : Buku Dongen Rakyat Kabupaten Rembang tahun 2009.

Lontong Tuyuhan

Khas Kota Rembang yang satu ini sudah banyak dikenal diluar Kota Rembang. Orang Rembang tidak ada yang tidak mengenal dengan khas kota ini. Nama makanan ini diambil dari nama sebuah desa dan hampir sebagian penduduk desa menjual makanan khas ini.

Lontong Tuyuhan, berasal dari desa Tuyuhan kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Hampir disetiap keramaian , di jalan-jalan kita temui pedagang lontong tuyuhan ini. Ciri pedagang ini biasane menggunakan angkring dari bambu dan penjalin yang dilengkapi lampu penerangan tradisional (teplok), dan penutup lampu terbuat dari batang pisang. Dan uniknya lontong ini tidak memanjang namun dibuat segitiga dengan ukuran satu porsi untuk setiap satu lontong segitiga dengan bungkus daun pisang.

Saat ini sudah banyak sekali kita temui dihampir setiap sudut-sudut kota dan sepanjang jalan celangapan - pamotan. Awal pertama kalinya berada di tepi jalan desa beraspal jurusan Lasem - Japerejo tepatnya di Desa Pandan yang saat sekarang ini masih ada. Menu Lontong Tuyuhan ini kuah seperti opor bersantan ada yang kental dan ada yang encer dengan tempe yang sudah dimasak bareng dalam kuah beserta ayam kampung yang sudah dipotong-potong . Segernya hemm...bikin ketagihan, bagi yang belum pernah mencoba silahkan mencoba ditanggung bisa ketagihan. Saya sendiri paling suka makan lontong tuyuhan ini bisa habis dua piring bisa dipastikan nambah.

Lontong Tuyuhan rasanya heemmm...bikin ketagihan...maknyuuuussss.

Fikih Zakat

Fikih Zakat

Zakat adalah salah satu di antara rukun Islam yang lima. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللَّهَ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ

“Islam dibangun di atas lima dasar; Mentauhidkan Allah (bersyahadat Laailaahaillallah dan Muhammad Rasulullah), mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berangkat Haji.” (HR. Muslim)

Kaum muslimin semuanya ijma’ tentang kewajiban zakat, barang siapa yang mengingkari kewajiban zakat, padahal ia mengetahui tentang wajibnya maka dia kafir. Dan barang siapa yang enggan membayar zakat, namun tetap mengakui kewajibannya maka dia telah berdosa besar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ لاَ يُؤَدِّيْ مِنْهَا حَقَّهَا إِلاَّ إِذَا كاَنَ يَوْمُ اْلقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِيْنُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيْدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ اْلعِبَادِ

“Tidak ada pemilik emas maupun perak yang enggan membayar zakatnya kecuali pada hari kiamat akan dibuatkan untuknya lempengan-lempengan dari api, lalu dipanaskan di neraka Jahanam kemudian disetrika dahi, lambung dan punggungnya dengannya. Setiap kali menjadi dingin, maka diulangi lagi dalam sehari yang lamanya 50.000 tahun sampai diputuskan masalah di kalangan manusia.” (HR. Muslim)

Bagi orang yang enggan itu wajib diambil zakatnya secara paksa oleh pemerintah Islam ditambah dengan separuh hartanya diambil juga sebagai hukuman buatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ مَنَعَهَا فَإِنَّا اخِذُوْهَا وَ شَطْرَ مَالِهِ عَزْمَةً مِنْ عَزَمَاتِ رَبِّنَا

“Dan barang siapa yang enggan berzakat, maka kami akan mengambilnya beserta separuh hartanya, sebagai perintah keras di antara perintah-perintah Tuhan kami.” (Hasan, HR. Abu Dawud, Nasa’i dan Ahmad)

Jika sekelompok orang enggan membayar zakat, padahal mereka meyakini wajibnya, dan mereka memiliki kekuatan, maka diperangi oleh pemerintah hingga mereka mau membayar zakat sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar Ash Shaddiq, ia pernah berkata, “Demi Allah, jika mereka tetap enggan membayar zakat unta yang mereka bayar dahulu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu aku akan memerangi mereka.” (HR. Bukhari)

Hikmah Zakat

Zakat memiliki banyak hikmah, di antaranya adalah membersihkan jiwa dari sifat bakhil dan tamak, membantu kaum fakir dan agar harta tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja.

Macam-macam zakat

Berikut beberapa macam zakat:

1.  Emas dan perak

Allah Azza wa Jalla berfirman:

“Dan orang-orang  yang menyimpan emas dan perak serta tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka,  siksa yang pedih." (terj. At Taubah: 34)

Tidak menafkahkannya di ayat ini adalah tidak mengeluarkan zakatnya.

Zakat pada emas dan perak berlaku baik yang berbentuk logam, masih belum diolah (seperti barang tambang), sudah menjadi perhiasan dsb. berdasarkan keumuman dalil wajibnya zakat pada emas dan perak tanpa perincian. Ukuran wajib zakat (nishab) pada emas adalah 20 dinar. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِذَا كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ -وَحَالَ عَلَيْهَا اَلْحَوْلُ- فَفِيهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ, وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَيْءٌ حَتَّى يَكُونَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا, وَحَالَ عَلَيْهَا اَلْحَوْلُ, فَفِيهَا نِصْفُ دِينَارٍ, فَمَا زَادَ فَبِحِسَابِ ذَلِكَ, وَلَيْسَ فِي مَالٍ زَكَاةٌ حَتَّى يَحُولَ عَلَيْهِ اَلْحَوْلُ

“Apabila kamu memiliki dua ratus dirham dan telah lewat satu tahun, maka zakatnya lima dirham, dan tidak wajib bagimu zakat sampai kamu memiliki dua puluh dinar dan berlalu satu tahun terhadapnya, maka (jika demikian) zakatnya setengah dinar. Jika lebih, maka zakatnya menurut perhitungan itu dan tidak ada zakat pada harta kecuali setelah lewat satu tahun.” (Hasan, HR. Abu Dawud dan Daruquthni)

1 dinar = 4 ¼ gram. Jadi 20 dinar = 85 gram emas. Untuk nishab perak adalah 200 dirham (595 gram perak), zakat yang dikeluarkan pada emas dan perak adalah 1/40 (2,5 %).

Zakat juga wajib pada uang kertas, karena ia pengganti perak, apabila uang kertas tersebut telah mencapai nishab perak, maka wajib dikeluarkan zakatnya setelah lewat satu tahun penuh (haul) dengan menggunakan tahun hijriah. Kewajiban zakat pada emas, perak dan mata uang ini berlaku baik hartanya ada padanya maupun pada tanggungan orang lain (piutang), oleh karena itu zakat wajib pada piutang (baik pemberian pinjaman, orang lain belum membayar barangnya yang sudah dibeli maupun orang lain menyewa tetapi belum dibayar), yakni jika piutang tersebut ada pada orang kaya atau pada seseorang, di mana dia mampu mengambilnya kapan saja jika mau, maka ia zakatkan dengan cara menggabungkan dengan harta yang ada di tangannya untuk setiap tahun atau ia tunda zakatnya hingga menerima piutang tersebut lalu ia zakatkan untuk beberapa tahun yang telah lewat. Namun jika piutang itu ada pada orang yang susah atau suka menunda-nunda pembayaran di mana si peminjam agak sulit mengambilnya maka tidak dikenakan zakat sampai ia menerima, lalu ia keluarkan zakatnya setahun saja meskipun telah berlalu beberapa tahun.

2.  Yang keluar dari bumi; berupa biji, buah-buahan, dan rikaz,

Allah Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah  sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu."  (terj. Al Baqarah: 267)

Dikenakan zakat pada biji dan buah-buahan apabila telah mencapai nishab (ukuran wajib zakat), yaitu 5 wasaq, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَيْسَ فِيْ حَبٍّ وَلَا ثَمَرٍ صَدَقةٌ حَتَّى يَبْلُغَ خَمْسَةَ أَوْسُقٍ

“Tidak kena zakat pada biji dan buah-buahan sampai mencapai lima wasaq.” (HR. Muslim)

1 wasaq = 60 sha’, jadi 5 wasaq = 300 sha’, yakni sesuai sha’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang timbangannya jika berdasarkan ukuran burr/gandum yang bagus 1 sha’= 2040 gram atau 2,04 kg, sehingga nishab tanaman berdasarkan ukuran tersebut adalah 612 kg, kurang dari ukuran ini tidak kena zakat. Yang wajib dikeluarkan adalah 1/10 apabila disirami tanpa beban/biaya (yakni atsariy, tanaman tersebut menyerap air dengan akarnya, terkena aliran air dari mata air atau sungai termasuk yang tumbuh dengan siraman air hujan) dan apabila disirami dengan biaya/beban (seperti dengan timba atau tenaga binatang) maka yang wajib dikeluarkan adalah 1/20.

Buah yang wajib dizakatkan adalah tamar (kurma) dan zabib (anggur kering/kismis). Adapun buah-buahan lainnya seperti apel, semangka, mangga dsb. termasuk sayur-sayuran maka tidak terkena zakat.

Biji-bijian yang harus dizakatkan adalah segala biji yang dapat mengenyangkan (makanan pokok) dan bisa disimpan seperti gandum, sya’ir (semisal dengan beras), jagung, beras dsb. Zakat pada buah dan biji-bijian ini tidak memakai haul. Buah dan biji-bijian dikeluarkan zakatnya ketika hari memetiknya (lihat surat Al An’aam: 141).

Rikaz (harta karun)

Rikaz adalah harta pendaman orang-orang jahiliyyah yang diambilnya tanpa membutuhkan biaya dan tanpa susah-payah, orang yang menemukan di area tanahnya atau di rumahnya harta pendaman tersebut, ia wajib mengeluarkan zakatnya yaitu 1/5. Zakat pada rikaz tidak memakai nishab dan haul.

3.  Binatang ternak

Syaratnya adalah: (1) Sampai batas nishabnya, (2) Lewat satu tahun, (3) Binatang yang cari makan sendiri (saa’imah) di rerumputan mubah pada sebagian besar hari-harinya dalam setahun bukan dengan biaya dan (4) Binatang tersebut bukan untuk dipekerjakan, tetapi untuk ternak/nasl dan diambil susunya.

a. Unta

    Nishab unta adalah 5 ekor, dan perhitungannya adalah sebagai berikut

    Jumlah Onta
   

    Jumlah yang dikeluarkan.

    5 ekor   - 1 syaath
   10 ekor - 2 syaath
   15 ekor - 3 syaath
   20 ekor - 4 syaath
   25 ekor - seekor bintu makhadh atau ibnu labun bila tidak ada
   36 ekor - seekor bintu labun
   46 ekor - seekor hiqqah
   61 ekor - seekor jadza’ah
   76 ekor - 2 ekor bintu labun
   91 ekor - 2 ekor hiqqah
   
Syaath artinya kambing, yakni jika domba (kira-kira yang usianya hampir setahun (seperti 8 atau 9 bulan)), sedangkan jika kambing biasa (yang usianya setahun).

Bintu makhaadh adalah unta betina yang berumur satu tahun dan masuk tahun kedua.

Ibnu Labun adalah unta jantan yang berumur dua tahun dan masuk tahun ketiga.

Bintu labun adalah unta betina yang berumur dua tahun dan masuk tahun ketiga.

Hiqqah adalah unta betina yang berumur tiga tahun dan masuk tahun keempat.

Jadza’ah adalah unta betina yang berumur empat tahun dan masuk tahun kelima.

Selanjutnya dalam setiap 40 ekor zakatnya 1 bintu labun, dan dalam setiap 50 ekor zakatnya 1 hiqqah. Contoh:

121 ekor - 3 ekor bintu labun
130 ekor - seekor hiqqah dan 2 ekor binta labun
140 ekor - 2 ekor hiqqah dan 1 ekor bintu labun
 
Catatan:

Jika seseorang terkena kewajiban mengeluarkan binatang yang berusia tertentu, namun ternyata tidak ada, maka ia boleh mengeluarkan binatang yang kurang usianya dengan ditambah mengeluarkan dua kambing atau uang senilai dua puluh dirham. Tetapi jika ternyata binatang yang ada usianya lebih dari yang ditentukan, maka ia boleh mengeluarkannya, hanya saja si ‘amil (petugas zakat) harus memberikan kepadanya dua kambing atau dua puluh dirham untuk menutupi kelebihannya. Contoh: ia terkena zakat jadza’ah, namun tidak punya jadza’ah, yang dimilikinya adalah hiqqah maka bisa diterima hiqqahnya dengan ditambah 2 kambing atau 20 dirham.

Jika ia terkena zakat hiqqah, namun ia tidak punya hiqqah, tetapi ia mempunyai jadza’ah maka bisa diterima jadza’ahnya, hanya saja nanti si amil memberikan kepada pemberi zakat 20 dirham atau dua kambing.

Lain halnya dengan Ibnu Labun, ia bisa sebagai pengganti bintu makhaadh tanpa tambahan.

b. Sapi (termasuk juga kerbau)

    Nishab sapi adalah 30 ekor, dan perhitungannya adalah sbb:

    Jumlah Sapi
   

    Jumlah yang di keluarkan

    30 ekor - seekor tabi’ atau tabi’ah
   40 ekor - seekor Musinah
   60 ekor - 2 ekor tabi’ atau 2 ekor tabi’ah
   70 ekor - seekor tabi’ dan seekor musinah
   80 ekor - 2 ekor Musinnah

   Tabi’/tabi’ah adalah sapi yang berusia 1 tahun.

   Musinnah adalah sapi yang berusia 2 tahun.

    Selanjutnya, dalam setiap 30 ekor zakatnya 1 tabi’ dan dalam setiap 40 ekor zakatnya 1 musinnah.

4.  Kambing (baik kambing domba maupun kambing biasa)

     Nishab kambing adalah 40 ekor, dan perhitungannya adalah sbb:

     Jumlah kambing
   

    Jumlah yang dikeluarkan

    40 ekor   - 2 ekor Musinnah
    121 ekor - 2 ekor syaath
    201 ekor - 3 ekor syaath
    Lebih dari 300 ekor - setiap seratus satu ekor syath
    Sehingga jika jumlah kambing 400 ekor, maka zakatnya empat kambing, 500 ekor zakatnya lima kambing   dst.

Catatan:

-   Tidak ada zakat dalam waqsh. Waqsh artinya antara dua batasan. Pada zakat kambing misalnya, antara 40 dengan 121 (yakni 41-120) disebut waqsh, tidak kena zakat. Jika sudah mencapai 121, barulah terkena dua ekor kambing.

-   Hendaknya petugas zakat mengambil hewan zakat yang pertengahan (tidak hewan yang jelek atau yang sangat berharga).

-    Anak hewan yang baru lahir dari hewan saa’imah yang sudah terkena zakat dan pada laba yang baru dari barang yang hendak didagangkan, maka haul keduanya (yakni anak hewan saa’imah dan laba yang baru) mengikuti asalnya (hewan sa’imah dan harta perniagaan yang sudah mencapai nishab). Jika asalnya belum mencapai nishab, maka haulnya dimulai dari sejak sempurna nishabnya.

5.  Barang yang hendak didagangkan,

Barang tersebut bisa berupa rumah, tanah, hewan, makanan, mobil maupun barang-barang yang lain, ia jumlahkan berapa nilainya. Jika dijumlahkan telah mencapai nishab (baik nishab emas maupun perak), maka setelah lewat haul wajib dikeluarkan zakatnya yaitu 1/40, hal ini untuk barang-barang dagangan mudaarah/dipasarkan (yang dijual dengan harga hari itu juga, tanpa menunggu naiknya harga). Sedangkan untuk barang-barang yang muhtakarah/disimpan (yang dijual ketika harga naik) maka jika telah mencapai nishab, ia wajib mengeluarkan pada hari penjualannya untuk setahun saja meskipun barang tersebut sudah ada padanya bertahun-tahun karena menunggu naiknya harga. Namun menimbun barang jika mengakibatkan orang-orang menderita karena dibutuhkannya barang tersebut, hukumnya adalah haram.

Contoh perhitungannya adalah sbb:

Sorang pedagang menjumlahkan barang dagangan dengan jumlah total Rp. 200.000.000,- dan laba bersih sebesar Rp.50.000.000,- sementara dia mempunyai hutang sebesar 100.000.000,-. Maka modal dikurangi hutang:

200.000.000 - 100.000.000 = 100.000.000.

Jumlah harta zakat:

100.000.000 + 50.000.000 = 150.000.000

maka zakat yang wajib dikeluarkan setelah berlalu haul adalah 150.000.000 x 1/40 = 3.750.000,-

Catatan: Tidak ada zakat pada barang-barang yang disiapkan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya misalnya makanan, minuman, kasur, tempat tinggal, hewan, kendaraan, barang-barang yang dipakai lainnya selain perhiasan emas dan perak. Demikian juga tidak ada zakat pada barang-barang yang disiapkan untuk disewa seperti rumah, kendaraan, dsb. yang kena zakat adalah upahnya jika sudah mencapai nishab atau akan mencapai nishab jika digabung dengan harta sejenisnya dan telah lewat satu tahun.

6.  Zakat fithri (zakat fitrah)

Zakat Fitri diwajibkan kepada orang Islam baik yang merdeka, maupun yang budak, yang tua maupun yang muda, besar-kecil, laki-laki maupun perempuan. Adapun janin maka tidak wajib padanya zakat, namun disukai mengeluarkannya.

Singkatnya, zakat fitri ini wajib bagi setiap muslim yang memiliki kelebihan makanan pokok untuk diri dan orang yang diranggungnya sehari semalam, ia wajib mengeluarkan bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya seperti isterinya, anaknya dan pembantunya bila mereka beragama Islam. Ukuran zakat fitri yang harus dikeluarkan adalah 1 sha’ (1 sha’ = 4 mud, atau kira-kira 2,04 kg atau 2040 gram). Hal ini menggunakan ukuran gandum, namun jika beras ukuran sedang, kira-kira 2,33 kg atau 2,7 liter (berdasarkan ukuran 2040 g jika dimasukkan ke dalam sebuah takaran).

Namun qamh/gandum cukup dikeluarkan setengah sha’.

Catatan: Yang dikeluarkan dalam zakat fithri adalah makanan pokok sesuai kebiasaan setempat. Tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeluarkan zakat fitri dengan uang.

Waktu wajib zakat fitri adalah saat matahari tenggelam malam Idul Fitri, dan boleh dikeluarkan sehari atau dua hari sebelum Idul Fitri. Zakat fitri lebih diutamakan diberikan kepada kaum fakir dan miskin daripada 8 asnaf lainnya di surat At Taubah: 60.

Oleh: Ustadz Marwan bin Musa

Maraaji’: Majaalis Syahri Ramadhan (Syaikh Ibnul ‘Utsaimin), dan Panduan praktis menghitung Zakat (Adil Rasyaad Ghanim), Subulus Salaam dan Fiqhus Sunnah.