Tuesday, 25 September 2012

Cita-citaku

Cita-cita adalah sebuah keinginan yang diimpikan hampir semua manusia. Pernah suatu hari saat masih duduk dibangku sekolah dasar kelas enam, seorang guru menanyakan satu persatu kepada murid-muridnya. Apa cita-cita kamu ? satu persatu murid menjawab pertanyaan dari bapak guru. Dan pas giliran si Didi kecil menjawab dengan sedikit kebingungan. Dalam benaknya bertanya-tanya apa cita-cita yang diimpikan selama ini. Menjadi guru ? si Didi kurang begitu seneng. Akhirnya dengan suara agak keras si didi melontarkan suaranya ingin menjadi pedagang, pak !! jawab si didi kecil.

Dari kisah awal inilah dimulai, si didi kecil sudah beranjak dewasa dan selalu teringat akan pertanyaan bapak guru sekolah dasarnya akan cita-citanya. Mulailah si didi berpikir untuk menunjukkan apakah dia bisa menjalaninya sebagai seorang pedagang. Ada seorang temen kerjanya yang kebetulan ingin mengajari cara-cara berdagang. Diajarilah si didi ini oleh teman kerjanya cara dan trik berdagang. Dan akhirnya si didi memberanikan diri untuk memulai sebuah usaha yang pertama kalinya. Dengan modal tidak terlalu besar dan menyisihkan uang dari gajian setiap minggunya. Mulailah si didi memutar modalnya untuk berdagang rokok. Saat itu modal si didi hanya bisa membeli tiga pack rokok , yaitu dua pack berisi rokok gudang garam filter dan satu pack berisi rokok jarum super. Dengan bermodalkan tiga pack rokok si didi mulai kebingungan lagi. Bagaimana cara menjualnya ? itu yang ada dalam benaknya saat itu. Si didi mulai berpikir bagaimana bisa menjual rokok-rokok tersebut. Diambilnya empat bungkus rokok Gudang Garam filter dan dimasukkan ke dalam kantong celananya dan sambil berpikir bagaimana cara ngomongnya untuk menawarkan ke rekan kerjanya. Singkat cerita akhirnya hari demi hari berjalanlah usahanya sedikit demi sedikit menjadi lebih banyak. Dan teryata diluar kendali sekitar tahun 1997 terjadilah krisis moneter di Indonesia yang mengakibatkan begitu banyak kerusuhan dan pengerusakan diberbagai sudut kota. Dan harga-harga sudah tidak stabil mengakibatkan usaha si didi sudah tidak berjalan kembali.

Dari perjalanan awal inilah si didi tidak pernah putus asa untuk memulai kembali usaha-usaha yang lain, dari menjual dompet kulit, sabuk kulit, pakaian sampai dengan menjual makanan ringan. Tidak ada kata menyerah dalam menjalaninya walaupun banyak rintangan yang selalu menghadang. Semua itu hanyalah cobaan-cobaan kecil yang memang butuh sebuah pengorbanan. Saat ini si didi masih memikirkan bagaimana caranya mencari celah-celah sumber usaha yang bisa membuat kesuksesan dikemudian hari. 

Semangatlah didi jalan masih terbuka lebar , tatap kedepan masa depanmu menuju cita-cita kecilmu menjadi seorang pedagang sejati.







Thursday, 20 September 2012

Perenungan Anak Desa

Seiring perjalanan kisah anak desa yang mencoba mencari pengalaman hidup dikota. Kota Jakarta adalah tempat yang menjadi awal sebuah kisah yang mewarnai kehidupannya selama ini. Sekitar tahun 1995 anak desa ini telah merantau kesana. Disaat memulai kisahnya , anak desa ini diberi sebuah nasehat yang tak terlupakan dalam setiap langkahnya. Sebuah nasehatnya adalah dimanapun kau berada harus bisa menyesuaikan, itulah nasehat yang ada dalam benaknya selama ini.

Saban hari disebuah kontrakan yang ditempatinya sungguh semrawut, banyak sekali keributan. Akan tetapi seperti yang sudah terngiang-ngiang selama ini, anak desa bisa menyesuaikan keadaan. Walaupun tidak harus mengikuti keadaan yang ada pada saat itu. Dari sinilah awal ujian hidupnya, banyak sekali hal-hal yang didapatkan dari sisi hidup yang sebenernya. Hari-harinya sepulang dari bekerja, hampir setiap malam menghabiskan waktunya hanya untuk merenung. Didalam masa perenungannya yang hampir satu tahun, belum menemukan sebuah inspirasi akan kata-kata yang pas dihati. Sebuah keinginan yang betul-betul diharapkan untuk menjadi yang terbaik dalam catatan kehidupannya. 

Kurang lebih hampir 3,5 tahun anak desa ini berada di Kota Jakarta. Selamat tinggal Jakarta , itulah gejolak dalam hati yang terpintas saat dalam perjalanan pulang ke kampung halaman tercinta. Gejolak-gejolak yang ada selalu mengikuti selama dalam perjalanan, hampir tidak tidur sama sekali saat perjalanan pulang. Pikiran terus melayang untuk menemukan sebuah jawaban. Disaat perjalanan kurang lebih 6 jam sudah mendekati desa dan terlihat tampak pagi dengan diiringi secerah sinar mentari. Saat memandang keluar terlihat betapa indah nan hijau persawahan dan disaat itulah anak desa ini menemukan sebuah kata-kata yang dicari selama ini. Yaah...Hidup itu sejauh mata memandang , yang mana sekumpulan kata-kata penyemangat dalam menjalani sebuah kehidupan baru lagi sepulang dari Jakarta.

 Yah, kata-kata itu yang membuat anak desa ini tidak ada rasa takut, selalu optimis menatap kedepan menuju masa depan yang lebih baik lagi. Hidup Itu Sejauh Mata Kita Memandang itulah kawan, dimanapun kita dan dalam situasi bagaimanapun , kita tetap harus bisa menjalaninya. Dan janganlah engkau membatasi dengan omongan yang sekiranya kita belum tahu esok harinya akan seperti apa. Yang lebih penting persiapkan dirimu untuk menghadapi segala hal dalam kehidupan ini.






Monday, 17 September 2012

Kisah Kecilku

Sedikit cerita yang masih aku ingat saat masih kanak-kanak, telah mewarnai sisi kehidupan. Kugoreskan kata demi kata saat aku sendiri untuk merenungkan makna hidup dalam kesendirian. Dikala aku masih kecil , umurku kurang lebih 6 tahun saat itu masih sekolah TK ( Taman Kanak-Kanak ). Ada sedikit yang masih melekat dalam ingatan , disaat pagi berangkat sekolah dan kebetulan hari itu perutku terasa sakit. Waduuuhh..., akhirnya ....namanya juga masih kanak-kanak, waktu itu aku tidak berani bilang ke ibu guru. Kebetulan lonceng juga berbunyi tandanya pulang sekolah, akhirnya kulari sambil memegangi celana yang sudah basah dan bau kotoranku. maaf namanya juga masih kanak-kanak...hehehehehe...sedikit ketawa mengingat masa kanak-kanak.Waktu itu aku sudah punya dua adik kecil-kecil, dan keluargaku hidup dalam kesederhanaan boleh dibilang masih kekurangan. Rumahnyapun kontrak dan itupun masih gedek bambu       ( bilik bambu ) berukuran kecil. Kala itu yang ada dipikiran kami hanya senang dan gembira.
Sekian waktu telah berlalu sekitar kurang lebih satu tahun sudah terlewati, kami sekeluarga pindah rumah mengikuti orang tua. Kondisi kami masih sama hanya saja sedikit berbeda , kami sekeluarga masih tetep kontrak. Waktu itu sedikit banyak yang masih teringat dalam benakku. Banyak hal yang bisa kudapatkan pengalaman-pengalaman kecil. Pernah suatu ketika aku bareng teman-temanku menggembala kambing, kambingku waktu itu ada 4 ekor dan hampir tiap hari aku menggembalakan kambingku sepulang dari sekolah. Di umurku yang bertambah satu tahun ini aku makin nakal. Disekolah aku suka berantem, dan sepulang sekolah kadang aku mancing dan sampai tidak tahu waktu. Suatu ketika aku dicari oleh Bapakku sambil membawa sebilah pedang, akhirnya aku lari sekuat kuatnya. Hadeeehh....

Ada pengalaman yang lain yang sedikit seru, setiap pukul 15.00 WIB sore hari, biasanya ada kereta api lewat dan serentak semua anak-anak kecil berlarian mengejar kereta termasuk aku. Kami anak-anak kecil semua saling berebutan pingin naik dibelakang kereta api. Akhirnya akupun bisa naik dengan menggandul dibelakang kereta api yang sebenernya berbahaya. tetapi bagi kami anak-anak sudah terbiasa sering melakukan hal itu. ini pengalaman yang lebih seru lagi bagi aku, suatu hari ada pengumuman kalau ada layar tancap malam minggu saat itu. Suatu ketika aku pingin sekali melihat padahal oleh orang tuaku tidak mengijinkan untuk melihatnya. Akhirnya dengan tekad aku pada malam itu pura-pura tidur, setelah itu aku bangun dan membuka jendela kamar dengan pelan-pelan. jadilah aku keluar sendiri padahal didesa waktu itu sepi sekali. Dan kebetulan ada tetanggaku yang juga melihat , aku ikuti dari belakang sampailah akhirnya aku bisa meilhat layar tancap. Setelah usai mungkin kira-kira pukul 22.00 WIB malam, akupun pulang mengikuti tetanggaku tadi. Mungkin tetanggaku takut atau bagaimana akhirnya sesampainya ditengah jalan aku tidak melihatnya lagi. Ditengah kesendirian itu aku pun takut tidak berani pulang dan aku hanya diam disitu sampai kemudian ada tetanggaku yang melihatnya dan akhirnya aku diantar sampai dirumah. itulah sedikit kisah kecilku.
Selang setahun kemudian tugas Bapakku pindah lagi, dan kami sekeluargapun ikut pindah lagi. Mau tau berapa kali kami pindah rumah ?
Setelah aku hitung sudah sepuluh kali kami pindah rumah selama 25 tahun.





Wednesday, 5 September 2012

Jamur Tiram

Nama Jarum Tiram sudah tidak begitu asing bagi kita, sering kita jumpai baik di Pasar-pasar tradisional sampai dengan supermarket. Nah, sedikit berbagi buat semua pembaca, Jamur tiram ini dapat diolah untuk menu makanan sehat. Berikut menu yang bisa dicoba bagi pembaca , antara lain :

Orak Arik Jamur Tiram

bahan : - 1/2 Kg jamur tiram ( putih )
            - 200 gram wortel
            - 2 butir telor ayam atau bebek
            - 10 gram bawang putih
            - 250 gram buncis
            - Garam, merica halus, gula pasir & penyedap rasa secukupnya

pertama jamur dicuci kemudian diiris-iris. Wortel dikupas, dicuci dan diiris-iris kecil memanjang begitu juga buncis diiris-iris tipis-tipis. kemudia dimasak bersama-sama , campurkan telor diaduk-aduk hingga matang.


Pepes Jamur Tiram

bahan : - 1/2 Kg jamur tiram ( putih )
            - 2-3 buah telor ayam
            - 2 ikat daun kemangi
            - 15 gram bawang putih
            - Garam dan merica secukupnya 

Bawang putih, merica dan garam ditumbuk halus, jamur tiram dicuci iris tipis-tipis kemudian dicampur dengan kemangi dan 3 buah telor diaduk hingga rata. Siapkan daun pisang untuk pembungkus adonan. Kukus hingga matang, diangkat dan dipanggang diatas api arang sampai daun pisang sedikit berwarna kegosongan atau sudah menimbulkan bau sedap.


Sop Jamur Tiram

bahan : - 200 gram jamur tiram
            - 200 gram daging ayam
            - 3 ons bunga kol
            - 3 buah wortel
            - 1 biji pala
            -  bawang merah, bawang putih, merica, gula, garam, daun bawang dan royko secukupnya

Sebelumnya daging dimasak terlebih dahulu agar bisa lunak, kemudian jamur, bunga kol,wortel diiris kecil-kecil. Semua bumbu ditumbuk lalu ditumis hingga keluar aroma sedap kira-kira selama kurang lebih 5 menit sampai dirasa matang.


 Oseng-oseng Jamur Tiram

bahan : - 250 gram jamur tiram
            - 100 gram udang atau daging
            - 100 gram kacang kapri
            - 250 gram jagung muda
            - 50 gram cabai merah atau hijau
            - 5 biji cabai rawit
            - 2 biji tomat sayur
            - 6 siung bawang merah
            - 3 siung bawang putih
            - gula merah , bumbu penyedap dan garam secukupnya

Jamur diiris kecil-kecil sesuai selera , semua bahan dicuci , bumbu diiris lalu ditumis sampai beraroma sedap, sebelumnya daging dimasak terlebih dahulu agar lunak setelah agak matang campurkan kedalam bumbu yang sudah beraroma dan sekalian dimasukkan jamur masak kira-kira kurang lebih 5 menit, sampai berasa matang.












Tuesday, 4 September 2012

Usaha Kecil Menghasilkan

Kadang kita sering berpikir bagaimana caranya agar kita bisa mendapatkan sesuatu yang lebih , atau seringkali kita inginkan sesuatu yang bisa menghasilkan uang. walaupun hanya dimulai dari hal-hal kecil nantinya akan menjadi besar dikemudian hari.

Berikut sedikit cuplikan dari kami sekeluarga untuk berbagi kepada semua rekan-rekan, usaha kecil yang sudah kami coba belum lama ini. Adalah sebuah usaha membuat kerupuk dari singkong , sedikit berbeda memang. Dahulu mungkin sudah banyak kita temukan yang namanya kerupuk samiyer. Kerupuk yang bentuknya bundar tipis terbuat dari bahan baku ketela pohon.

Mau tau kisahnya ?
Membuat usaha kerupuk ini berawal saat kami sekeluarga panen ketela pohon, dan ketela pohon yang kita panen hasilnya kurang memuaskan karena pada saat mau panen kekurangan air kondisi kekeringan hampir tidak pernah turun hujan. Dari situlah kami sekeluarga mencoba berpikir mau diapakan ketela-ketela tersebut. Hasil panennya kecil kecil dan banyak yang hampir menjadi kayu ( dalam bahasa jawa : Ngayu ). Nah rekan-rekan timbullah dalam benak kami dibuat saja menjadi kerupuk.

Mau tau bagaimana cara membuatnya ?
Awalnya kita kupas kulitnya ketela pohonnya lalu dibilas dengan air untuk dibersihkan, kemudian kita selep biar lebih cepat prosesnya. Setelah semua lembut atau dihancurkan barulah kita membuat racikan bumbunya agar bisa terasa. Bumbu antara lain bawang putih, merica, garam, dan tepung sedikit.Dari semua bumbu-bumbu itu kita tumbuk atau diulek dicampurkan jadi satu dengan ketela yang sudah lembut tersebut. Setelah selesai barulah kita buat untuk ditipiskan dengan plastik yang sudah disiapkan. Agar tidak menempel pada saat membuat tipis di plastik kita oleskan terlebih dahulu dengan minyak goreng barulah setelah siap kita kukus paling lama kurang lebih lima menit setelah kelihatan matang barulah kita jemur. 

Itulah rekan-rekan cara membuat kerupuk tidak terlalu sulit. Jika kita mau maju apapun jadi , tetep semangat pantang mundur dan jangan lupa tetap berdoa. Selamat mencoba..!!!