Saturday 27 February 2016

Ilmu Yakin

Minggu lalu saya dapat rejeki, waktu pulang dari satu tempat saya melihat seorang simbah-simbah berkain jarik membawa tenggok bambu sedang berjalan di pinggir jalan aspal yang ramai, langsung motor saya pepetkan di depan simbah itu..

"Ajeng ten pundi mbah? Monggo sareng leh kulo.." Saya mengajak simbah itu untuk saya boncengkan.

"Inggih mas, matur nuwun.." Tanpa ragu simbah itu naik ke boncengan, siuuutt! PW.. Posisi wuenak!

Motor saya gas pelan, ternyata siang itu saya akan dapat ilmu baru..

Namanya mbah Muji, sehari-hari jualan toge di sebuah pasar di Jogja. Kalau pagi mbah Muji diantar oleh cucunya naik motor sejauh 6 kilometer, cucunya lanjut kerja sampai sore sehingga tidak bisa menjemput mbah Muji ke pasar. Bubaran pasar jam 11 siang, mbah Muji pulang dengan naik bis, turun di perempatan jalan besar, lalu harus berjalan kaki 3 kilo sampai ke rumah di siang hari yang panas itu..

Whottt! Jalan kaki pulangnya?

Begini terjemahannya dari bahasa Jawa,

"Simbah dulu naik sepada mas tiap ke pasar, cuman sudah 5 tahun ini simbah diantar, pulangnya ngebis, sudah nggak kuat naik sepeda pulang-pergi.."

"Lho bukannya kalau pulang juga jalannya jauh mbah, 3 kilo lho sampai dusun nya simbah.."

"Mboten mas, selama 5 tahun ini hanya 3-4 kali simbah jalan sampai rumah, selalu tiap hari ada saja yang memboncengkan simbah, gonti-ganti orangnya, simbah diantar sampai depan rumah..

Simbah juga gak kenal mereka, ada yang tentara, ada yang cah kuliah, bergantian mereka memboncengkan simbah, padahal simbah juga tidak mengenal mereka..

Simbah yakin saja, pasti Allah yang akan memilihkan dari ratusan orang yang lewat di jalan itu untuk mengantar simbah setiap hari.. Biar jadi pahala mereka semua, simbah tidak bisa membalasnya..."

Wow.. Ilmu yakin Mbah Muji ini mengalahkan teknologi gojek, yang harus pakai gadged untuk memanggil jemputannya.

Seperti siang ini, ilmu yakin mbah Muji yang menarik motor saya dapat giliran mendekat dan merapat di depan langkahnya..

Besok pasti ada orang lain yang akan merapat lagi, mengantarkan simbah untuk pulang ke rumah.. Yakin deh! Dengan perbandingan 5 tahun hanya sesekali jalan kaki, simbah membuktikan Allah hadir setiap hari..

Bagaimana dengan kita?

Ketika "ilmu yakin" belum nancep di dada, kita sering ragu ketika berhadapan dengan masalah, yang dicari selalu solusi, bukan Allah.. Padahal Allah lah pemilik segala solusi.

Jadinya Allah dilupakan, solusi malah gak datang-datang..

Ketika masalah-masalah tak kunjung selesai, kita bersandar pada manusia yang juga lemah, curhat kesana sini, malah seperti mengumbar aib sendiri..

Padahal pesan Allah sangat jelas,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”
[QS. Ath Tholaq: 2-3]

Hutang belum selesai, sabarrr.. Bersandar terus pada Allah biar dikasih jalan keluar..
Ibadahnya makin digenjot habis, habissss sehabis-habisnya!

Masalah-masalah seperti buntu, gak ada jalan keluar, sabarr.. Minta ke Allah langsung semua solusinya, yakin pasti ada jalannya..

Ilmu yakin, "Aku ini diciptakan oleh Zat Yang Maha Kaya, kenapa aku harus takut menjadi miskin.."

Simbah sudah sampai di depan rumah, saya pamitan langsung, sambil menyalaminya, simbah mengguyuri saya dengan doa-doa yang membuat saya merinding mendengarnya..

Jogja yang panas siang ini, entah mengapa jadi terasa sejuk tembus ke hati...

Oleh Saptuari Sugiharto (-- redaksi ambil dari fanpage beliau, di https://goo.gl/SJZQD7)

Thursday 31 December 2015

Cacing Pipih

Mengenali Jenis Cacing Pipih
  Pernahkah kita mendengar , apa itu Cacing Pipih ? Ada beragam kelompok cacing, salah satunya adalah si cacing pipih atau yang biasa kita kenal dengan istilah Platyhelminthes. Fillum Platyhelminthes mencakup semua jenis cacing pipih terkecuali Namertea. Dulu ia dimasukkan ke dalam kelompok ini namun kemudian dipisahkan untuk alasan tertentu. Secara umum, cacing dalam kelompok Platyhelminthes ini memiliki badan yang pipih tanpa segmen layaknya cacing lainnya. Umumnya, cacing pipih hidup di laut, danau, sungai ataupun sebagai parasit di dalam tubuh organisme lainnya, misalnya cacing pipih darah yang hidup dalam pembuluh vena manusia. Si cacing pipih ini sangat sensitif terhadap cahaya, karena itu, meski ada sebagian mereka yang hidup di alam namun cukup sulit menjumpainya di tempat terbuka.

Struktur Tubuh Cacing Pipih

Kelompok cacing yang satu ini dikenal sebagai Triplobostik Aselomata sebab ia mempunyai tiga lapisan embrional, antara lain endoderma, ektoderma dan juga mesoderma. Meski demikian, perlu diketahui bahwa mesoderma pada cacing pipuh tidak mengalami spesialisasi dengan demikian sel-sel yang ada tetap seragam karena sel khusus tidak dibentuk.

Sistem pencernaan cacing pipih dikenal dengan nama gastrovaskuler. Yang artinya sistem peredaran makanan tidak dibebankan pada darah melainkan usus. Sistemik pencernaan mereka dimulai dari mulut lalu faring dan kemudian kerongkongan. Pada bagian belakang kerongkongan tersebut terdapat organ usus dengan cabang yang terkoneksi ke seluruh tubuh cacing. Maka itu, selalin berfungsi sebagai organ pencernaan, usus pada cacing pipih juga berperan mengedarkan makanan. Untuk urusan pembuangan, cacing pipih melakukannya melalui mulut seba ia tak memiliki anus. Adapun unsur semacam gas CO2 juga O2 dikeluarkan dari tubuh cacing pipih melalu serangkaian proses difusi.

Untuk sistem syaraf, cacing pipih dikenal memiliki dua tipe yakni:
  • Sistem syaraf tangga tali, sistem ini yang paling sederhana. Pusat susunan saraf dikenal dengan nama ganglion otak. Ia ada pada belakang kepala, jumlahnya dua. Pada hanglion otak ini terdapat tali saraf yang memanjang pada bagian kanan juga kiri tubuh. Keduanya dihubungkan oleh serabut saraf yang melintang.
  • Sistem saraf berikutnya dikenal lebih rumit dan ada pada jenis cacing pipih dengan tingkatan yang lebih tinggi. Sel saraf mereka tersusun atas neuron yang dibedakan menjadi 3 bagian yakni sel saraf sensorik yang berfungsi sebagai pembawa sinyal dari idera cacing ke otak, sel saraf motor yang berperan sebagai sel pembawa materi dari otak ke efektor dan terakhir sel aosiasi yang berfungsi sebagai perantara.

Klasifikasi Cacing Pipih

Kelompok Platyhelminthes atau cacing pipih dibedakan dalam 3 kelas utama yakni:
  • Tubellaria, adalah cacing pipih yang memakai bulu getar sebagai alat penggerak. Misalnya saja pada Planaria.
  • Trematoda, yakni cacing pipih yang mempunyai alat hisap lengkap dengan kait yang berfungsi melekatkan diri pada inang si cacing pipih. Kelompok yang satu ini hidup sebagai parasit. Misalnya saja Cacing hati atau Fasciola, Schitosoma, Clonorchis dan lain-lain.
  • Cestoda adalah kelas cacing pipih yang mempunyai kulit berlapis kitin. Dengan demikian ia tidak tercemar dengan enzim pada usus inangnya. Cacing dalam kelas ini juga merupakan parasit tapi hanya dijumpai pada hewan. Misalnya saja T. Saginata dan Taenia Solium.
Ciri - ciri Cacing Pipih

  •     Platyhelminthes adalah cacing pipih aselomata: tubuh mereka yang padat antara permukaan luar dan rongga dari sistem pencernaan.
  •     Sebagian besar cacing pipih memiliki rongga gastrovaskular dan bukan sistem pencernaan lengkap, rongga yang sama digunakan untuk membawa makanan digunakan untuk mengeluarkan bahan limbah.
  •     Platyhelminthes yang baik predator atau pemulung, kebanyakan adalah parasit yang memakan jaringan inang.
  •     Cacing pipih memiliki sebuah sistem saraf yang sederhana, tidak ada sistem peredaran darah atau pernapasan, dan sebagian besar memproduksi telur dan sperma, dengan pembuahan internal.
  •     Platyhelminthes dibagi menjadi empat kelas: Turbellaria, spesies laut yang hidup bebas, Monogenea, ektoparasit ikan, Trematoda, parasit internal manusia dan spesies lain, dan Cestoda (cacing pita), yang merupakan parasit internal banyak vertebrata.
  •     Pada cacing pipih, bahan dicerna diambil ke dalam sel-sel dari lapisan usus oleh fagositosis, bukannya diproses secara internal.

Wednesday 30 December 2015

DUNIA CACING



Jenis-jenis Cacing


Siapa sih yang tidak mengenal Cacing ? Cacing merupakan salah satu jenis binatang invetebrata yang mudah kita jumpai dalam keseharian kita. Hewan dengan tubuh lunak ini terdiri atas beragam jenis. Kabarnya, ada sekitar 4500 spesies cacing tanah yang tersebar di seluruh dunia. Dari ribuan jenis ini, terdapat cacing yang merugikan dan juga menguntungkan. Berikut kami sajikan jenis-jenis cacing yang boleh jadi cukup familiar di telinga Anda, antara lain:
  1. Cacing tanah. Dari 4500 jenis cacing, sebanyak 2700 adalah cacing tanah. Makhluk hidup yang satu ini dikenal cukup penting bagi manusia. Binatang berlendir ini berperan sebagai kompositor sampah organik, penyubur tanah, bahan obat serta bahan baku pakan ternak yang cukup bergizi. Salah satu jenis cacing tanah yang paling populer adalah Lumbricus rubellus.
  2. Cacing Tambang. Digolongkan sebagai parasit berbahaya dalam tubuh manusia. Cacing ini bisa mengakibatkan berbagai penyakit seperti anemia dan juga kurang gizi. Cacing tambang ini masuk ke dalam filum Nematoda dan terdiri atas dua spesies yakni Necator americanus dan Ancylostoma duodenale.
  3. Cacing Kremi. Binatang yang satu ini masuk ke dalam filum nematoda dan terdiri atas 3 spesies yakni Enterobius vermicularis, Enterobius anthropopitheci dan Enterobius gregorii. Jenis cacing Enterobius vermicularis-lah yang kemudian menjadi biang penyakit bernama enterobiasis atau oksiuriasis. Cacing kremi merupakan parasit pada tubuh manusia dan melekarkan telurnya pada lipatan kulit anus. Hal ini kemudian yang menyebabkan gatal luar biasa pada wilayah tersebut. Dalam gejala kronis, penderita bisa saja mengalami radang parah pada organ genitalnya.
  4.  Cacing Gelang. Tergolong sebagai hewan tanpa tulang belakang atau invertebrate. Ia masuk ke dalam filum Nemarhelminthes Ascaris Lumbricoides. Cacing ini merupakan parasit dan hidup di dalam organ usus manusia.
  5. Cacing Cambuk. Dikenal juga dengan nama Trichuris trichiura. Ia merupakan biang penyakit yang disebut Trikuriasis. Cacing cambuk ini hidup dalam organ usus besar manusia. Infeksi cacing ini bisa menyebabkan seseorang terkena diare juga anemia.
  6. Cacing Jantung. Dikenal juga dengan nama Dirofilaria immitis. Cacing ini hidup sebagai parasit tapi hanya pada hewan. Ia merupakan ancaman yang sangat serius terutama bagi anjing dan kucing. Apabila tidak diperhatikan secara serius, bisa berakibat pada kematian. Cacing ini tersebar melalui perantara nyamuk bernama Anopheles. Ia menyerang bagian arteri pulmonary dan mengakibatkan rusaknya jantung dan paru-paru inangnya.
  7. Cacing Pita. Dikenal juga dengan nama Taenia Solium. Infeksi cacing ini dikenal dengan nama Sistiserkosis. Cacing pita dewasa bisa mencapai panjang 240 sampai 300 cm. Tubuh cacing ini mengandung kurang lebih 1000 proglotid.
  8. Cacing Darah. Dikenal juga dengan nama Schistosoma japonicum. Ia merupakan anggota dari kelompok Trematoda. Menyandang kata “darah” di namanya sebab ia hidup di dalam pembuluh vena pada manusia, sapi, anjing, kucing, biri-biri dan binatang pengerat.

Masih ada banyak jenis-jenis cacing yang tersebar di berbagai wilayah. Namun, daftar cacing yang kami urai untuk Anda merupakan jenis cacing yang familiar dalam kehidupan sehari-hari.

Thursday 27 August 2015

Kendaraan Terbaik Seorang Bijak

Kala itu matahari di padang pasir terasa membakar. Hanya sesekali angin bertiup, menerbangkan debu-debu yang memerihkan mata. Membuat seorang pemuda kerepotan mengarungi samudera pasir yang membentang luas. Namun, hatinya sedikit tenang. Unta yang di tungganginya masih muda dan kuat. Ia berharap kendaraannya ini sanggup untuk menempuh perjalanan yang jauh. Karena masih ada separuh perjalanan lagi yang harus ditempuh Sang Pemuda.

“Mudah - mudahan aku selamat sampai Makkah," katanya penuh harap. "Dan, segera melihat Baitullah yang selama ini aku rindukan.”

Panggilan rukun Islam kelima itulah yang telah membulatkan tekadnya mengarungi padang pasir yang terik.

Di tengah perjalanan, tiba - tiba Pemuda itu menatap tajam ke arah seseorang yang tengah berjalan sendirian di padang pasir.

'Kenapa orang itu berjalan sendiri di tempat seperti ini ?' tanya pemuda itu dalam hati. Sungguh berbahaya.

Pemuda tersebut menghentikan untanya di dekat orang itu. Ternyata, ia adalah seorang lelaki tua. Berjalan terseok - seok di bawah terik matahari. Lalu, Pemuda itu segera turun dari kendaraannya dan menghampiri.

“Wahai Bapak Tua, Bapak mau pergi ke mana ?” tanyanya ingin tahu.

“In syaa Allah, aku akan ke Baitullah,” jawab orang tua itu dengan tenang.

“Benarkah ?!” Pemuda itu terperanjat. Apa orang tua itu sudah tidak waras ? Ke Baitullah dengan berjalan kaki ?

“Betul Nak, aku akan melaksanakan ibadah haji,” kata orang tua itu meyakinkan.

“Maa sya Allah, Baitullah itu jauh sekali dari sini. Bagaimana kalau Bapak tersesat atau mati kelaparan ? Lagi pula, semua orang yang kesana harus naik kendaraan. Kalau tidak naik unta, bisa naik kuda. Kalau berjalan kaki seperti Bapak, kapan Bapak bisa sampai ke sana ?” Pemuda itu tercenung, merasa takjub dengan Bapak Tua yang ditemuinya.

Ia yang menunggang unta dan membawa perbekalan saja, masih merasa khawatir selama dalam perjalanan yang begitu jauh dan berbahaya. Siapapun tak akan sanggup menempuh perjalanan sejauh itu dengan berjalan kaki. Apa ia tidak salah bicara ? Atau memang orang tua itu sudah terganggu ingatannya ?

“Aku juga berkendaraan,” kata Bapak Tua itu mengejutkan.

Si Pemuda yakin kalau dari kejauhan tadi, ia melihat orang tua itu berjalan sendirian tanpa kendaraan apa pun. Tapi, Bapak Tua itu malah mengatakan dirinya memakai kendaraan.

Orang ini benar-benar sudah tidak waras. Ia merasa memakai kendaraan, padahal aku lihat ia berjalan kaki ... pikir si Pemuda geli.

“Apa Bapak yakin kalau Bapak memakai kendaraan ?” tanya Sang Pemuda itu menahan senyumnya.

“Kau tidak melihat kendaraanku ?” orang tua itu malah mengajukan pertanyaan yang membingungkan. Si Pemuda, kini tak dapat lagi menyembunyikan kegeliannya.

“Kalau begitu, apa kendaraan yang Bapak pakai ?” tanyanya sambil tersenyum.

Orang tua itu termenung beberapa saat. Pandangannya menyapu padang pasir yang luas. Dengan sabar, si Pemuda menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut orang tua itu. Akankah ia mampu menjawab pertanyaan tadi ?

“Kalau aku melewati jalan yang mudah, lurus, dan datar, kugunakan kendaraan bernama Syukur. Jika aku melewati jalan yang sulit dan mendaki, kugunakan kendaraan bernama Sabar,” jawab orang tua itu tenang.

Si Pemuda ternganga dan tak berkedip mendengar kata-kata orang tua itu. Tak sabar, pemuda itu ingin segera mendengar kalimat selanjutnya dari lelaki tua tersebut.

“Jika takdir menimpa dan aku tidak sampai ke tujuan, kugunakan kendaraan Ridha. Kalau aku tersesat atau menemui jalan buntu, kugunakan kendaraan Tawakkal. Itulah kendaraanku menuju Baitullah,” kata Bapak Tua itu melanjutkan.

Mendengar kata-kata tersebut, si Pemuda merasa terpesona. Seolah melihat untaian mutiara yang memancar indah. Menyejukkan hati yang sedang gelisah, cemas, dan gundah. Perkataan orang tua itu amat meresap ke dalam jiwa anak muda tersebut.

“Maukah Bapak naik kendaraanku ? Kita dapat pergi ke Baitullah bersama-sama,” ajak si Pemuda dengan sopan. Ia berharap akan mendengarkan untaian-untaian kalimat mutiara yang menyejukkan jiwa dari orang tua itu.

“Terima kasih Nak, Allah sudah menyediakan kendaraan untukku. Aku tak boleh menyia-nyiakannya. Dengan ikut menunggang kendaraanmu, aku akan menjadi orang yang selamanya bergantung kepadamu,” sahut orang tua itu dengan bijak, seraya melanjutkan perjalanannya.

Ternyata, orang tua itu adalah Ibrahim bin Adham, seorang ulama yang terkenal dengan kebijaksanaannya
Hikmah :
Untuk menempuh perjalanan kehidupan yang kita lalui ini. Bukan mobil mewah yang kita butuhkan sebagai kendaraan kita. Bukan pula harta melimpah yang kita butuhkan untuk bekal mengarungi kehidupan ini.
Cukup hati yang lapang, yang dapat menampung segala kemungkinan keadaan. Menyediakan bahan bakar Syukur, Sabar, Ridha dan Tawakkal. Hidup akan terasa lebih indah jika merasa bahagia.

Friday 7 August 2015

MENIKAHI GADIS BUTA, TULI, BISU & LUMPUH

Pada zaman dahulu ada seorang pemuda pengembara bernama Ahmad. Ahmad adalah seorang pengembara yang soleh dan taat kepada Allah. Hutan, gunnung serta padang pasir telah dilalui dalam pengembaraannya.
Suatu ketika disaat Ahmad sedang menyusuri sebuah sungai. Dia merasa dahaga yang tiada terhingga, karena hari memang sangat panas sekali. Ahmad pun kemudian berhenti dipinggir sungai untuk minum dan mencuci mukanya. “Alhamdulillah….. terimakasih ya Allah, engkau telah memberikan keselamatan kepadaku dengan air sungai ini”. Tiba-tiba Ahmad melihat sesuatu mengapung-apung disungai menuju kearahnya. Tanpa berfikir panjang Ahmad pun kemudian mencebur dan mengambilnya yang ternyata adalah sebuah epal. “Ini mungkin rezeki untukku”. Ahmad kemudian memakan epal itu. Tetapi disaat epal itu termakan hampir habis, Ahmad teringat sesuatu. “Astaghfirullah, Kalau ada buah epal terjatuh, berarti disekitar sini ada sebuah kebun. Dan bila ada sebuah kebun, mungkin kebun itu ada yang memiliki. Ya Allah Ampunilah hambamu yang telah memakan buah ini tanpa meminta izin kepada pemiliknya. Sebaiknya aku mencari dimana pemilik kebun dari buah ini.
Ahmad pun kemudian menyusuri sungai itu tanpa merasa letih. Dan benarlah, ternyata diujung sebuah hulu sungai ada sebuah kebun epal yang sangat luas. Ahmad kemudian mendatangi kebun itu dan mencari pemiliknya. Disaat Ahmad sedang mencari tiba-tiba seorang tua mengejutkannya.
“Assalamu’alaikum. Sedang mencari apa gerangan anak muda?”
“Waalaikumussalam… Apakah bapak tau siapa pemilik kebun epal ini?”
“Sayalah pemiliknya. Kenapa ?
“Jadi, jadi pemilik kebun ini adalah bapak sendiri. Oh.. Kebetulan sekali. Saya minta maaf kerana saya telah memakan sebuah epal yang saya duga berasal dari kebun bapak”.
“Dimana engkau menemukannya anak muda?” tanya org tua itu.
“Disebuah sungai disaat saya sedang minum dan membasuh muka saya”.
Pemilik kebun epal itu terdiam dan menatap mata Ahmad dengan tajam. Ahmad pun kemudian berkata, “Maafkanlah saya pak, saya siap menerima hukuman apa pun dari bapak. Apapun hukumannya, asalkan bapak memaafkan saya”.
“Ya, ya ya…. Kalau begitu kau akan menerima hukuman dariku”. Kata orang tua itu seraya terus menatap tajam mata ahmad.
“Silakan, apa hukuman yang akan aku terima ?”
“Kau harus membersihkan kebunku selama satu bulan penuh”
“Baiklah, saya akan menjalankan hukuman itu dengan ikhlas kerana Allah” Kata Ahmad sabar.
Demikianlah, berhari-hari Ahmad membersihkan kebun epal itu dengan rajin dan senang. Dia berharap dapat menghapus kesalahan yang telah dilakukannya. Hingga tidak terasa satu bulan penuh Ahmad telah menjalankan hukuman. Ahmad pun kemudian mendatangi pemilik kebun itu.
“Saya telah menjalankan hukuman untuk membersihkan kebun selama satu bulan penuh. Dan hari ini adalah hari yang terakhir, Apakah ada hukuman lain untuk menebus kesalahan saya?” Tanya Ahmad.
“Ada. Aku mempunyai seorang anak gadis bernama Rokayah. Dia buta, tuli, bisu dan lumpuh. Kau harus menikahinya.Jawab pemilik kebun
Bukan cuma terkejut, Ahmad pun gemetar. Tubuhnya berkeringat. Kerana Ahmad berfikir begitu berat ujian dan hukuman yang dia terima. pemilik kebun itupun bertanya.
“Kenapa, apakah kau tidak bersedia?” tanya pemilik kebun itu membuat ahmad berfikir. Tidak lama kemudian ahmad dapat menguasai diri. Dia yakin apabila pemilik kebun tidak memaafkannya, maka Allahpun tidak akan memaafkan kesalahannya yang telah memakan epal yang bukan miliknya.
“Baiklah, saya akan penuhi. Saya ikhlas kerana Allah untuk menikahi anak pak cik. Jawab Ahmad
Dengan kesabaran dan keikhlasan Ahmadpun kemudian menikahi gadis pemilik kebun epal. Disaat usai pernikahan, Ahmad hendak memasuki kamar pengantin yang didalamnya telah menunggu gadis pemilik kebun epal
“Assalamu’alaikum”…. Ucap Ahmad seraya membuka tirai kamar.
“Wa’alaikummussalam, Silakan masuk. Aku telah menunggu sejak tadi” Seorang gadis menjawab dari dalam kamar
Ahmad terkejut bukan kepalang mendengar jawaban itu.
“Oh, maafkan saya. Mungkin saya salah memasuki kamar ini. Sebenarnya saya mencari gadis bernama Rokayah. Dia anak pemilik kebun epal”. Kata Ahmad bingung.
“Sayalah yang engkau cari”. Jawab gadis itu
“Oh tidak…. Tidak mungkin”.
Ahmad pun berlalu dengan tergesa meninggalkan gadis itu dan menemui pemilik kebun.
“Sebelumnya maafkan saya yang telah lancang memasuki sebuah kamar seorang gadis cantik. Tapi… dimanakah sebenarnya kamar Rokayah isteri saya?” Tanya Ahmad
“Kau tidak salah. Yang kau masuki memang kamar rokayah anakku satu-satunya. Dan yang didalam kamar memang anakku. Dialah rokayah”.
“Tetapi kenapa saya tidak melihat dia buta, tuli, bisu dan lumpuh?” Tanya Ahmad.
“Anakku….. Rokayah memang buta, tuli, bisu dan lumpuh. Tapi yang aku maksud dia buta, kerana dia tidak pernah menggunakan kedua matanya untuk melihat hal-hal yang buruk. Dia tuli, kerana telinganya tidak pernah digunakan untuk mendengarkan pembicaraan-pembicaraan yang buruk. Dia bisu, kerana dia tidak pernah menggunakan mulutnya untuk berbicara kotor. Dan dia lumpuh, kerana dia tidak pernah berjalan ketempat-tempat maksiat. Sekarang segeralah kau kembali kekamarnya. Temuilah dia yang sekarang menjadi isterimu”.
Betapa bahagianya Ahmad yang ternyata mendapatkan seorang isteri yang bukan cantik jelita, namun seorang gadiis yang beriman dan taat kepada Allah.

Saturday 28 February 2015

Resep Pisang Penyet


Resep Pisang Penyet



Sebagai finishing touchnya, ada yg menyukai disiram dgn cairan gula merah yg dicampur dgn duren, atau parutan keju, fav nya anak2 saya.
Tapi yg biasa saya beli di Bandung biasanya cukup ditaburi gula halus.

Bahan: 
Pisang tanduk
Margarine
Gula halus
Keju parut

Cara membuat: 
Penyet2 pisang pelan2 sampai permukaannya cukup rata (saya menggunakan pisau yg permukannya lebar).
Sementara itu cairkan margarine (gak perlu banyak, cukup 2-3 sdm) di atas wajan, kemudian goreng pisang sampai kecoklatan.
Pakai api kecil agar pisang banar2 matang.
Tiriskan pisang yg telah digoreng dgn paper towel, kalau perlu penyet lg sedikit agar margarine nya terserap.
Hidangkan hangat bersama parutan keju atau gula halus.

Sumber: pbase.com/archiaston

Resep Kue Pisang Molen Cokelat

Dari sedikit bahan dan mudah pembuatannya anda dapat membuat pisang molen untuk anak-anak kita dengan rasa cokelat yang pastinya banyak disukai anak-anak.
Bahan:
  • 75 gram margarin
  • 1 butir telur
  • 75 gram gula tepung
  • 300 gram tepung terigu protein tinggi
  • 15 gram maizena
  • 15 gram susu bubuk
  • 1 sendok teh baking powder
  • 1/4 sendok teh garam
  • 50 ml air
  • 20 buah pisang uli, potong dua miring
  • 200 gram dark cooking chocolate, potong panjang
  • minyak untuk menggoreng
Cara membuat:
  • Kocok margarin, telur, dan gula tepung 30 detik.
  • Tambahkan tepung terigu, maizena, susu bubuk, baking powder, dan garam sambil diayak dan diaduk rata. Tuang air. Aduk rata.
  • Giling tipis digilingan mi ketebalan no. 6 (ukuran paling tebal no.1). Giling sebanyak 2-3 kali. Pindahkan ke no.2. Giling sebanyak 2-3 kali. Lakukan hal yang sama sampai ke nomer berikutnya.
  • Potong panjang 40 cm dan lebar 1 cm.
  • Belah dua pisang. Selipkan cokelat di antaranya.
  • Lilitkan adonan di pisang sambil direkatkan dengan air.
  • Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan diatas api sedang sampai matang.
  • Untuk 52 buah