Monday 13 August 2012

Minuman berkhasiat " Legen " Melegenda


Legen  sering kali kita dengar banyak terdapat didaerah utara pulau jawa , salah satunya ada di Kota Rembang tepatnya ada di Kecamatan Sulang yang banyak sekali terdapat Pohon Penghasil Legen. Di sepanjang jalan arah Sulang menuju Gunem banyak terdapat lapak lapak kecil yang hanya menjajakan air legen dan juga buah siwalayan. Mereka hampir tiap hari buka apalagi pada bulan bulan puasa yang begitu ramai orang mengkonsumi air legen untuk berbuka puasa.

Legen keluar dari pohon Siwalan melalui tangkai tandan bunga yang sudah dipotong atau di iris. Dan biasanya diambil besok paginya karena tidak banyak yang dihasilkan dalam setiap pengambilan dengan memakai alat bantu bumbung bambu. Jaman dulu sering kita lihat para pedagang menjajakan dengan cara berkeliling dengan dipikul.Mulai sekarang sudah jarang kita lihat orang orang menjajakan dengan cara lama. Hampir semua pedagang sudah memakai botol botol bekas Agua dijajakan berkeliling.

Dan seringkali kami mengkonsumsi sendiri untuk berbuka puasa bersama keluarga dengan minuman legen tersebut. Rasanya begitu menyegarkan sedikit asam apalagi kita campur dengan air es waw....bisa rasane pingin nambah terus ndak henti henti. Legen ini dapat dijadikan untuk suguhan tamu , biasanya diberikan gula tebu maupun gula aren. Dan khasiat yang melegenda hingga selama ini dipercaya banyak orang bisa menyembuhkan penyakit maag dan masih banyak lagi khasiat-khasiat lain yang sering kita dengar seperti menyembuhkan batu ginjal, Dan juga dipercaya dapat menyembuhkan impotensi. Meski belum ada penjelasan secara medis mengenai khasiat legen, namun para penikmatnya percaya jika legen mampu mengatasi penyakit tersebut.


Legen ini sudah ada sejak nenek moyang mereka hingga turun temurun sampe sekarang ini.Dan kita musti kudu pinter kadang ada yang memang sengaja dicampur dan ada yang masih asli belum dicampur sama sekali. Yang membedakan adalah dari rasanya cirinya adalah rasanya sedikit asam, menyegarkan dan tidak manis atau hambar.

No comments:

Post a Comment