Thursday 2 January 2014

SEJARAH SUNAN BONANG

SEJARAH SUNAN BONANG - Sebagai orang Islam , siapa sih yang tidak mengenal SUNAN BONANG seorang wali Allah. Perlu kita ketahui jika berkunjung ke Kota Lasem, tepatnya 12 km dari Kota Rembang di daerah pantura timur, Jawa Tengah. Rasanya kurang lengkap bila tidak menyempatkan diri berkunjung atau ziarah ke Makam Sunan Bonang di Desa Bonang. Terdapat petilasan tempat tinggal Sunan Bonang dan Lokasi makam Sunan Bonang sekitar 5 km timur Lasem dan berada di pinggir Pantai Binangun Indah Lasem.

Dengan sayup - sayup udara pantai. Makam Sunan Bonang saat itu banyak dikunjungi wisatawan. Ini terlihat dengan adanya bus-bus wisata yang parkir di area pantai Binangun Indah. Lokasi yang indah berada di bibir pantai laut Jawa yang tenang ombaknya, teduh suasananya semilir angin lautnya. Raden Maulana Makdum Ibrahim atau yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Bonang adalah seorang Putera Sunan Ampel. Beliau dikenal juga dengan sebutan Wali Songo yang ikut membuat Mesjid Agung Demak bersama wali songo lainnya.

Beliau adalah putera Sunan Ampel yang beristri Nyai Ageng Manila seorang putera Arya Teja, salah seorang Tumenggung Majapahit yang berkuasa di Tuban dan sekitarnya. Menurut sejarah wali songo Sunan Bonang lahirh pada tahun 1465 dan wafat pada tahun 1525. Semasa hidupnya Sunan Bonang menyebarkan Agama Islam di daerah pesisir Jawa Timur sekitar Tuban sampai perbatasan hingga ke daerah Lasem Jawa Tengah.
Sebagai halnya Sang ayah Sunan Ampel, Sunan Bonang mendirikan pondok pesantren di daerah Tuban dan mendidik murid-muridnya yang kelak juga ikut menyebarkan Agama Islam ke pelosok Pulau Jawa. Konon beliaulah yang menciptakan gending Dharma serta berusaha mengganti nama-nama nahas/sial, nama dewa-dewa menurut kepercayaan Hindu menjadi nama-nama malaikat serta nabi-nabi.Hal ini dimaksudkan untuk mendekati rakyat Jawa waktu itu dan mengenalkan ajaran baru sehingga memeluk Islam.

Desa Bonang sebagai salah satu tempat wisata ziarah Sunan Bonang terletak di Kecamatan Lasem, Rembang. Terletak di antara jalan penghubung pantura antara Lasem ke Tuban Jawa Timur.

Semasa hidupnya dikatakan Sunan Bonang pernah belajar ke Pasai. Sekembalinya dari Pasai, Sunan Bonang memasukkan pengaruh Islam ke dalam bangsawan dari Keraton Majapahit dan mempergunakan Demak sebagai tempat berkumpul murid-muridnya.Perjuangan Sunan Bonang menanamkan pengaruh ke dalam. Siasat Sunan Bonang adalah memberikan didikan Islam kepada Raden Patah putera Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit serta mendirikan kerajaan Islam pertama di tanah Jawa dengan Demak sebagai pusat pemerintahan Islam.

Objek wisata pantai bahari di Kabupaten Rembang antara lain memiliki hamparan pantai utara dengan panjang 60 km dengan kekayaan alam lain berupa perbukitan, hutan serta peninggalan sejarah petilasan Makam Sunan Bonang ini. Dengan potensi wisata alam Pemkab Rembang mengelompokkan daerah ini menjadi 3 sub sistem yaitu subsistem Rembang, Lasem dan Bonang. Setiap subsistem wisata budaya dan sejarah terangkai dalam kesatuan segregasi kewilayahan. Kekayaan potensi alam dan sejarah ini kini menjadi modal utama untuk pengembangan wisata.

Untuk menjangkau objek wisata ini sangatlah mudah. Bila berkendara baik roda dua maupu empat, setelah tiba di Lasem arahkan kendaraan Anda menyusuri pantai sepanjang 5 km ke timur hingga tiba di desa Bonang yang terletak di pinggir laut. Jarak Lasem-Bonang sekitar 5 km. Subsistem Bonang misalnya memiliki objek pemandangan laut yang indah. Di samping makam Sunan Bonang ada juga makam Putri Chempa, salah seorang pengikut setia Sunan Bonang. Selain makam ada juga petilasan batu pasujudan Sunan Bonang dan Bende Beca.

Sunan Bonang wafat dalam usia 60 tahun dan dimakamkan di halaman rumah kediamannya yang terletak di Desa Bonang, Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Sekarang situs peninggalan makam Sunan Bonang hanya berupa pelataran yang dikelilingi oleh batu bata merah.

Sunan Bonang mempunyai banyak murid. Mereka berasal dari daerah yang ada di Pulau Jawa.Tetapi yang paling banyak berasal dari daerah Tuban, Rembang dan Madura. Ketika Sunan Bonang meninggal, jenazahnya menjadi rebutan murid-muridnya yang berasal dari berbagai daerah. Mereka ingin memakamkan Sang Guru di tempat masing-masing. Ketika terjadi rebutan, setiap murid merasa berhasil mendapatkan jenazah Sunan Bonang. Setelah itu mereka pulang ke daerah asal untuk memakamkan jenazah.

Jadi tidak aneh kalau disebut makam Sunan Bonang ada di tiga tempat, yakni di Bonang Lasem ( Jawa Tengah ), Tuban ( Jatim ) dan Madura ( Jatim ). Soal mana yang benar kita serahkan kepada Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Tahu. Memang karomah Sang Wali Songo merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada hamba-Nya, salah satunya Sunan Bonang ini.

Jangan lupa menyempatkan berkunjung untuk berziarah ke makam wali Sunan Bonang yang dirasa tidak ada sepinya. Demikian penjelasan singkat mengenai Sejarah Wali Songo Sunan Bonang. Terimakasih.

No comments:

Post a Comment